wa ila hadroti sayyidi syekh abdul qodir jailani al-bagdadi r.a al-fatihah 1x 8. wa ila hadroti sayyidi syekh abil hasan asy-syadzili r.a al-fatihah 1x; wa ila hadroti syekh maulana malik ibrohim,sunan kalijaga,sunan bonang,sunan ampel,sunan kudus,sunan drajat,sunan giri,sunan muria,syekh syarif hidayatulloh sunan gunung jati cirebon r.a al
Tidak adanya kepanitiaan dalam penyelenggaraan kegiatan Manaqib Syekh Abdul Qodir Al Jailani. Faktor alam karena cuaca yang tidak mendukung. Tidak semua jama’ah bisa membaca kitab Manaqib. Meskipun kegiatan Manaqib Syekh Abdul Qodir Al Jailani pada dasarnya adalah dakwah Billisan tapi ternyata dapat dikembangkan menjadi dakwah Bilhal. 11. Pertemuan Jailani dengan al-Hamadani. Abu Said Abdullah ibn Abi Asrun (w. 585 H.), seorang imam dari Mazhab Syafiy, berkata, Di awal perjalananku mencari ilmu agama, aku bergabung dengan Ibn al-Saqa, seorang pelajar di Madrasah Nizamiyyah, dan kami sering mengunjungi orang-orang saleh. Murid Syekh Abdul Qodir Jailani. Murid -murid beliau banyak yang menjadi ulama terkenal. Seperti Al-Hafidz Abdul Ghani yang menyusun khitab Umdatul Akham Fi Kalami Khairil Anam. Juga Syekh Qudamah penyusun kitab Fiqih terkenal Al-Mughni. Karya-Karya Syekh Abdul Qadir Al-Jailani. Al-Gunyah li Thalibi Thariq al-Haqiqi ‘Azza wa Jalla.Pendidikan akhlak Syekh Abdul Qadir Al-Jailani yang diterapkan mampu mencetak kepribadian peserta didik yang berakhlak mulia pada waktu itu. Ajaran tasawuf beliau mempu melatih jiwa manusia untuk senantiasa membersihkan dari penyakit hati dan mampu menerapkan akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari yang selalu dilandasi dengan nilai-nilai
Kitab tersebut berisi tentang wejangan-wejangan para ulama, wali, habaib, dan termasuk kisah Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam perjalanannya memperoleh gelar sulthanul auliya (raja dari seluruh para wali). Di waktu menimba ilmu, Syekh Abdul Qadir Al-Jailani berteman dengan dua orang yang bisa dibilang cukup cerdas dan pandai yaitu Ibnu Saqa
Jalani amalan doa ini hingga tujuh malam atau lebih (sesuai hati nurani anda) usai sholat hajat pada dini hari sekitar pukul 03.00 WIB (atau saat yang menurut anda baik). Setelah mengamalkan amalan ini, yang perlu dilakukan adalah bekerja sebagaimana biasanya. Bahkan wajib lebih rajin serta giat lagi MEMBUKA PELUANG-PELUANG BARU UNTUK 75H6.