TerjemahSurat Al Anbiya Ayat 74-75. 74. Dan kepada Luth, Kami berikan hikmah dan ilmu, dan Kami selamatkan dia dari (azab yang telah menimpa penduduk) kota yang melakukan perbuatan keji. Sungguh, mereka orang-orang yang jahat lagi fasik, 75. Dan Kami masukkan dia ke dalam rahmat kami; sesungguhnya dia termasuk golongan orang yang saleh.
۞ وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُۥٓ أَنِّى مَسَّنِىَ ٱلضُّرُّ وَأَنتَ أَرْحَمُ ٱلرَّٰحِمِينَ Arab-Latin Wa ayyụba iż nādā rabbahū annī massaniyaḍ-ḍurru wa anta ar-ḥamur-rāḥimīnArtinya Dan ingatlah kisah Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang". Al-Anbiya 82 ✵ Al-Anbiya 84 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangPelajaran Berharga Terkait Dengan Surat Al-Anbiya Ayat 83 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Anbiya Ayat 83 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai pelajaran berharga dari ayat ini. Tersedia pelbagai penjelasan dari beragam ahli ilmu berkaitan kandungan surat Al-Anbiya ayat 83, antara lain seperti terlampir📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaDan ingatlah wahai Rasul hamba kami Ayyub, ketika Kami mengujinya dengan kondisi buruk dan penyakit parah dalam tubuhnya. Dia telah kehilangan istri, harta benda, dan anaknya. Maka dia bersabar dan mengharapkan pahala dari Allah. Dan dia memanggil Tuhannya, “Sesungguhnya kondisi buruk telah menimpaku, sedang Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang diantara semua penyayang. Maka singkirkanlah penyakit ini dariku.”📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram83. Dan ingatlah -wahai Rasul- tentang kisah Ayub -'alaihissalām-, tatkala ia berdoa kepada Tuhannya saat ditimpa musibah seraya berkata, "Wahai Tuhanku! Sungguh aku telah ditimpa suatu penyakit, dan kehilangan keluargaku, padahal Engkaulah Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang, maka hilangkanlah penyakit dan musibah yang menimpaku ini."📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah83-84. Allah mengingatkan Nabi Muhammad dan umatnya mengenai para nabi dan orang-orang shalih yang tunduk berdoa kepada Allah, kemudian Allah mengabulkan doa mereka. Di antara mereka adalah nabi dan hamba Allah, Ayyub, ketika dia berdoa “Aku terkena penyakit di tubuhku dan aku kehilangan keluargaku, sedangkan Engkau adalah Dzat yang paling pengasih; maka kasihilah aku dengan rahmat-Mu yang luas.” Maka Kami mengabulkan doanya; Kami hilangkan penyakitnya dan Kami karuniakan kepadanya keluarga yang dua kali lebih banyak dari keluarga yang dahulu. Ini merupakan rahmat dari Kami dan pelajaran besar bagi hamba-hamba Allah agar mereka senantiasa bersabar dalam menghadapi dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah83. وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُۥٓ أَنِّى مَسَّنِىَ الضُّرُّ dan ingatlah kisah Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit Yakni penyakit berat di badannya serta kematian keluarganya. وَأَنتَ أَرْحَمُ الرّٰحِمِينَ dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang” Kemudian Allah mengabarkan pengabulan doanya.📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia1 . Jika dikatakan bagaimana Allah menamakan Ayyub sebagai hamba yang sabar, sedangkan ia telah menyampaikan kelahunnya dengan mengatakan { أَنِّى مَسَّنِىَ ٱلضُّرُّ } "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit", dan ia juga mengatakan { أَنِّى مَسَّنِىَ ٱلشَّيْطَٰنُ بِنُصْبٍ وَعَذَابٍ } "Sesungguhnya aku diganggu syaitan dengan kepayahan dan siksaan" [ Shad 41 ]? Maka kita katakan semua itu bukanlah keluhan, melainkan doa Ayyub kepada tuhannya, sebagaimana yang dijelaskan oleh ayat { فَٱسْتَجَبْنَا لَهُۥ فَكَشَفْنَا مَا بِهِۦ مِن ضُرٍّ } "Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya" [ Al-Anbiya' 84 ]. 2 . Ayyun tidak sekalipun bersandar kepada perbuatan dan kesabarannya, melainkan ia bersandar kepada imannya yang kuat bahwa tuhannya sebaik-baik penyayang.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah83. Dan ingatlah Wahai nabi tentang kisah Ayub ketika berdoa kepada Tuhannya tentang penyakit yang menimpanya sudah sangat parah dan lama “Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku telah kesulitan berupa penyakit, badan kurus, dan kehilangan keluarga dan harta benda. Dan Engkau adalah Dzat yang Maha Pengasih untuk mengabulkan doa” Adh-Dhurru adalah sesuatu yang menimpa diri manusia seperti penyakit, kekurusan. Sedangkan Adh-Dharru adalah kerusakan pada setiap sesuatuMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahDan Ayyub ketika dia berdoa kepada Tuhannya,“Sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit} telah ditimpa kemudaratan pada setiap sesuatu {padahal Engkau adalah Dzat yang paling penyayang dari semua yang penyayang”📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Al-Anbiya ayat 83 Allah Subhaanahu wa Ta'aala menguji Ayyub dan memberikan kekuasaan kepada setan terhadap jasadnya sebagai cobaan baginya, setan kemudian meniup ke dalam jasad, maka keluarlah bisul yang buruk dan menjijikan, dan Beliau menderita penyakit itu dalam waktu yang sangat lama, ada yang mengatakan, selama 18 tahun Beliau menderita penyakit itu. Lebih dari itu anak-anaknya wafat, hartanya binasa dan manusia menjauhinya selain istrinya, maka Allah mendapatkannya dalam keadaan sabar dan ridha terhadap musibah itu, dan setelah sekian lama, ia pun berdoa seperti yang disebutkan dalam ayat di atas. Beliau bertawassul kepada Allah dengan keadaannya yang begitu parah dan dengan rahmat Allah yang luas lagi merata, maka Allah mengabulkan doanya dan berfirman kepadanya, “Hantamkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum.” Terj. Shaad 42 Maka Beliau menghantamkan kakinya ke bumi, kemudian keluarlah mata air yang sejuk, lalu Ayyub mandi dan minum daripadanya, kemudian Allah menghilangkan derita yang menimpanya.📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Anbiya Ayat 83Dan ingatlah kisah ayub, seorang nabi dan rasul yang mendapat cobaan berat dalam hidupnya, ketika dia berdoa kepada tuhannya dengan berserah dan bertawakal kepada-Nya. 'ya tuhanku, sungguh, aku telah ditimpa penyakit yang terasa sangat berat; tetapi aku yakin bahwa engkau tuhan yang maha penyayang dari semua yang penyayang, sehingga cobaan ini merupakan bentuk kasih sayang-Mu kepadaku. '84. Karena sikap nabi ayub yang sabar, berserah dan bertawakal kepada Allah dalam menyikapi penyakit yang menimpa dirinya, maka kami mengabulkan doa-Nya, lalu kami melenyapkan berbagai penyakit yang ada padanya sehingga penyakitnya sembuh lahir batin; dan kami pun mengembalikan keluarganya kepadanya untuk lebih menyempurnakan kebahagiaannya. Dan kami pun melipatgandakan jumlah keturunan nabi ayub sebagai suatu rahmat dari kami kepada hamba-Nya yang sabar, dan sekaligus kisah nabi ayub ini untuk menjadi peringatan bagi semua orang beriman yang menyembah kami agar bersabar, bertawakal dan berserah kepada Allah dalam menghadapi berbagai cobaan yang menimpa dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangDemikian beragam penjelasan dari berbagai mufassirin terhadap isi dan arti surat Al-Anbiya ayat 83 arab-latin dan artinya, semoga memberi kebaikan bagi kita. Bantulah syi'ar kami dengan memberikan backlink ke halaman ini atau ke halaman depan Link Terbanyak Dilihat Terdapat banyak halaman yang terbanyak dilihat, seperti surat/ayat Al-Isra 32, Al-Qadr, Al-A’la, Al-Falaq, An-Naba, Seribu Dinar. Ada juga Adh-Dhuha, Yusuf 28, Al-Kafirun, Do’a Setelah Adzan, Al-Hujurat 13, Al-Fatihah. Al-Isra 32Al-QadrAl-A’laAl-FalaqAn-NabaSeribu DinarAdh-DhuhaYusuf 28Al-KafirunDo’a Setelah AdzanAl-Hujurat 13Al-Fatihah Pencarian al hijr ayat 94, surah zina, al baqarah ayat 19, surat jin, al mujadalah Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
surahal baqarah in hindi pdf 878This is a really useful file to read憎 Jul 28, 2019 - Explore quraanfm's board "Surah Al-Baqarah", followed by 574 68 Al-Qalam The Pen com/teamIqraAlQuran Here you find the translation in English and Urdu with Arabic of Ayat of Surah Al-Baqara Nyakts Login Surah Al-Hijr; 16 सूरह अन नहल Surah
Ilustrasi seorang laki-laki sedang membaca Surah Al-Anbiya ayat 87-88 latin. Foto MoslemSurah Al-Anbiya merupakan surah ke-21 dalam Al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 112 ayat dan tergolong ke dalam surah Makkiyyah. Bacaan Surah Al-Anbiya ayat 87-88 latin dan terjemahannya adalah beberapa ayat yang perlu dipelajari karena mengandung makna penting di dalamnya. Al-Anbiya itu sendiri artinya “Nabi-Nabi”. Dinamakan demikian karena mengisahkan tentang para nabi, di antaranya Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Daud, Nabi Sulaiman, Nabi Yunus, Nabi Ayub, hingga Nabi Zakaria. Umat Islam yang membaca surah ini akan mendapat keringanan berupa hisab yang mudah. Selain itu mereka akan berkesempatan menjabat tangan semua Nabi yang disebut dalam surah ini. Sebagaimana Nabi SAW pernah bersabda, "Barangsiapa yang membaca surah ini, Allah akan menghisabnya dengan hisab yang mudah. Semua nabi yang disebutkan dalam surah ini akan menjabat tangannya dan mengucapkan salam kepadanya." Tafsirul Burhan, Juz 5 205Lantas, surah Al Anbiya ayat 87 dan 88 dalam surah tersebut membahas tentang kisah nabi siapa? Agar mengetahui informasinya lebih lanjut, simak penjelasannya di artikel Al Anbiya Menceritakan tentang Apa?Ilustrasi Al-Quran. Foto FreepikSebelum membahas surah Al Anbiya ayat 87 dan 88, ketahui dahulu makna surah ini secara menyeluruh. Mengutip Tafsir Al-Quranul majin An-Nur oleh ash-shiddieqy 2011, surah Al Anbiya turun sesudah surah Thaha. Surah Al Anbiya dimulai dengan keterangan-keterangan yang diberikan sebagai penutup surah yang sebelumnya tersebut. Surah ini juga memaparkan bahwa orang kafir tidak peduli dengan adanya hari kiamat dan itu, apa saja pokok kandungan surah Al Anbiya? Inilah pokok kandungan Surah Al-Anbiya yang perlu diketahuiMenceritakan kisah beberapa nabiMenerangkan bahwa langit dan bumi akan binasa jika ada tuhan selain bahwa semua Rasul membawa ajaran bahwa setiap makhluk yang bernyawa pasti akan bahwa cobaan pada manusia bisa berbentuk kebaikan dan tentang adanya hari kiamat yang terjadi secara tuntutan kaum musyrik terhadap Rasulullah untuk mendatangkan mukjizat selain Al-Qur' kehancuran umat manusia akibat bahwa Allah menciptakan langit dan bumi beserta Ya'juj dan Ma'juj sebagai tanda terjadinya hari kiamat dan sesuatu yang berasal dari Surah Al-Anbiya Ayat 87-88Ilustrasi Al-Qur'an yang mengandung Surah Al-Anbiya ayat 87-88 latin. Foto ShiblyBerikut adalah terjemahan dari surah Al Anbiya ayat 87 dan 88وَذَا النُّوْنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ اَنْ لَّنْ نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنْ لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ ۚWa żan-nụni iż żahaba mugāḍiban fa ẓanna al lan naqdira 'alaihi fa nādā fiẓ-ẓulumāti al lā ilāha illā anta sub-ḥānaka innī kuntu “Dan ingatlah kisah Zun Nun Yunus, ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, ”Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim.”فَاسْتَجَبْنَا لَهٗۙ وَنَجَّيْنٰهُ مِنَ الْغَمِّۗ وَكَذٰلِكَ نُـْۨجِى الْمُؤْمِنِيْنَFastajabnā lahụ wa najjaināhu minal-gamm, wa każālika nunjil-mu` “Maka Kami kabulkan doanya dan Kami selamatkan dia dari kedukaan. Dan demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman.”Surah Al Anbiya ayat 88 dan 87 sebaiknya tidak hanya dibaca, tetapi juga diresapi dan dipahami pokok kandungan yang ada di dalamnya. Dengan begitu, setiap muslim diharapkan dapat meningkatkan ketakwaan dan keimanan kepada Allah Membaca Surah Al AnbiyaIlustrasi masjid. Foto sekali manfaat dan khasiat dari membaca surah Al Anbiya. Beberapa di antaranya ialah sebagai berikut1. Selamat dari bencanaDalam surah Al Anbiya ayat 76, dikatakan bahwa Nabi Nuh selamat dari bencana yang sangat besar. Berikut dalilnyaوَنُوحًا إِذْ نَادَىٰ مِن قَبْلُ فَاسْتَجَبْنَا لَهُ فَنَجَّيْنَاهُ وَأَهْلَهُ مِنَ الْكَرْبِ الْعَظِيمِ“Dan ingatlah kisah Nuh, sebelum itu ketika dia berdoa, dan Kami memperkenankan doanya, lalu Kami selamatkan dia beserta keluarganya dari bencana yang besar.”2. Menyembuhkan penyakitSeperti dikisahkan bahwa Nabi Ayub mempunyai ketabahan luar biasa saat diuji dengan penyakit kulit hingga mengeluarkan nanah. Namun Nabi Ayub tidak pernah menyerah dan selalu berdoa kepada Allah agar diberi kesembuhan. Berikut doa yang dipanjatkan Nabi Ayub kepada Allah SWT saat meminta kesembuhanوَأَيُّوبَ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ“Dan ingatlah kisah Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang. QS Al Anbiya 83فَاسْتَجَبْنَا لَهُ فَكَشَفْنَا مَا بِهِ مِن ضُرٍّ ۖ وَآتَيْنَاهُ أَهْلَهُ وَمِثْلَهُم مَّعَهُمْ رَحْمَةً مِّنْ عِندِنَا وَذِكْرَىٰ لِلْعَابِدِينَ“Maka Kami pun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah.” QS Al Anbiya 84.3. Bebas dari rasa sulit, sedih dan khawatirفَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ ۚ وَكَذَٰلِكَ نُنجِي الْمُؤْمِنِينَ“Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.” QS Al Anbiya 88.4. Memperoleh keturunanفَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَوَهَبْنَا لَهُ يَحْيَىٰ وَأَصْلَحْنَا لَهُ زَوْجَهُ ۚ إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا ۖ وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ“Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepada nya Yahya dan Kami jadikan istrinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam mengerjakan perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada Kami.” 5. Memperoleh jodohوَزَكَرِيَّآ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُۥ رَبِّ لَا تَذَرْنِى فَرْدًا وَأَنتَ خَيْرُ ٱلْوَٰرِثِينَ"Dan ingatlah kisah Zakaria tatkala ia menyeru Tuhannya Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik." QS Al Anbiya Ayat 89Itu dia penjelasan mengenai bacaan surah Al Anbiya, khususnya ayat 87 dan 88. Ayat tersebut juga bisa digunakan untuk wasilah atau doa agar semua hajat kita dikabulkan oleh Allah SWT.
AlQur'an Surat Al-Anbiya: 87, Dan (ingatlah kisah) Zun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, Surat Al Anbiyaa' yang terdiri atas 112 ayat, termasuk golongan surat Makkiyyah. Dinamai surat ini dengan al anbiyaa'(nabi-nabi
Bagikan اÙÙ‚Ù’ØªÙØ±Ùب٠لÙلنÙÙØ§Ø³Ù ØÙØ³ÙØ§Ø¨ÙÙ‡Ùمْ ÙˆÙÙ‡Ùمْ ÙÙيْ غÙÙÙ’Ù„ÙØ©Ù Ù…ÙÙØ¹Ù’Ø±ÙØ¶ÙوْنÙÛš ÛÙ¡ iqtaraba lin-nâsi á¸isâbuhum wa hum fà ghaflatim mu‘ridlûn Telah makin dekat kepada manusia perhitungan amal mereka, sedangkan mereka dalam keadaan lengah lagi berpaling darinya. Bagikan Ù…ÙØ§ ÙŠÙØ£Ù’تÙيْهÙمْ Ù…ÙÙنْ ذÙكْر٠مÙÙنْ رÙÙØ¨ÙÙÙ‡Ùمْ Ù…ÙÙØÙ’Ø¯ÙØÙ Ø§ÙÙ„ÙÙØ§ اسْتÙÙ…ÙØ¹Ùوْه٠وÙÙ‡Ùمْ ÙŠÙÙ„Ù’Ø¹ÙØ¨ÙوْنÙÛ™ ÛÙ¢ mâ ya'tÃhim min dzikrim mir rabbihim muá¸datsin illastama‘ûhu wa hum yal‘abûn Tidaklah diturunkan kepada mereka peringatan yang baru dari Tuhan, kecuali mereka mendengarkannya sambil bermain-main Bagikan Ù„ÙØ§Ù‡ÙÙŠÙØ©Ù‹ Ù‚ÙÙ„ÙوْبÙÙ‡Ùمْۗ ÙˆÙØ§ÙØ³ÙØ±ÙÙوا النÙÙØ¬Ù’ÙˆÙÙ‰Û– الÙÙØ°Ùيْن٠ظÙÙ„ÙÙ…Ùوْاۖ Ù‡Ùلْ Ù‡Ù°Ø°ÙØ§Ù“ اÙÙ„ÙÙØ§ Ø¨ÙØ´Ùرٌ Ù…ÙÙØÙ’Ù„ÙÙƒÙمْۚ اÙÙÙØªÙأْتÙوْن٠السÙÙØÙ’Ø±Ù ÙˆÙØ§ÙنْتÙمْ ØªÙØ¨Ù’ØµÙØ±Ùوْن٠ÛÙ£ lâhiyatang qulûbuhum, wa asarrun-najwalladzÃna dhalamû hal hâdzâ illâ basyarum mitslukum, a fa ta'tûnas-siá¸ra wa antum tubshirûn dan hati mereka dalam keadaan lalai. Mereka, orang-orang yang zalim itu, merahasiakan pembicaraan dengan saling berbisik, “Bukankah orang ini Nabi Muhammad tidak lain hanyalah seorang manusia seperti kamu? Apakah kamu mengikuti sihir itu padahal kamu menyaksikannya?†Bagikan Ù‚Ù°Ù„Ù Ø±ÙØ¨ÙÙيْ ÙŠÙØ¹Ù’Ù„Ùم٠الْقÙوْل٠ÙÙÙ‰ السÙÙÙ…ÙØ§Û¤Ø¡Ù ÙˆÙØ§Ù„Ù’Ø§ÙØ±Ù’ضÙÛ– ÙˆÙÙ‡Ùو٠السÙÙÙ…Ùيْع٠الْعÙÙ„Ùيْم٠ÛÙ¤ qâla rabbà ya‘lamul-qaula fis-samâ'i wal-ardli wa huwas-samÑul-‘alÃm Dia Nabi Muhammad berkata, “Tuhanku mengetahui semua perkataan di langit serta di bumi dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Bagikan بÙلْ Ù‚ÙØ§Ù„Ùوْٓا Ø§ÙØ¶Ù’ØºÙØ§ØÙ Ø§ÙØÙ’Ù„ÙØ§Ù…Ù Û¢ بÙل٠اÙÙ’ØªÙØ±Ù°Ù‰Ù‡Ù بÙلْ Ù‡ÙÙˆÙ Ø´ÙØ§Ø¹Ùرٌۚ ÙÙÙ„Ù’ÙŠÙØ£Ù’تÙÙ†ÙØ§ Ø¨ÙØ§Ù°ÙŠÙة٠كÙÙ…ÙØ§Ù“ Ø§ÙØ±Ù’سÙل٠الْاÙÙˆÙÙÙ„Ùوْن٠ÛÙ¥ bal qâlû adlghâtsu aá¸lâmim baliftarâhu bal huwa syâ‘ir, falya'tinâ bi'âyating kamâ ursilal-awwalûn Bahkan, mereka berkata, “Al-Qur’an itu buah mimpi-mimpi kosong. Malah, dia Nabi Muhammad merekayasanya. Lebih dari itu, dia seorang penyair. Maka, hendaklah dia mendatangkan kepada kami suatu tanda mukjizat sebagaimana rasul-rasul yang diutus Bagikan Ù…ÙØ§Ù“ اٰمÙÙ†ÙØªÙ’ Ù‚ÙØ¨Ù’Ù„ÙÙ‡Ùمْ Ù…ÙÙنْ Ù‚ÙØ±Ù’ÙŠÙØ©Ù اÙهْلÙÙƒÙ’Ù†Ù°Ù‡ÙØ§Û𠨧ÙÙÙÙ‡Ùمْ ÙŠÙØ¤Ù’Ù…ÙÙ†Ùوْن٠ÛÙ¦ mâ âmanat qablahum ming qaryatin ahlaknâhâ, a fa hum yu'minûn Tidak ada satu pun penduduk negeri sebelum mereka yang telah Kami binasakan itu beriman, padahal telah Kami kirimkan bukti. Apakah mereka penduduk Makkah akan beriman jika Kami kirimkan bukti? Bagikan ÙˆÙÙ…ÙØ§Ù“ Ø§ÙØ±Ù’سÙÙ„Ù’Ù†ÙØ§ Ù‚ÙØ¨Ù’Ù„Ùك٠اÙÙ„ÙÙØ§ Ø±ÙØ¬Ùالًا Ù†ÙÙوْØÙيْٓ اÙÙ„ÙيْهÙمْ ÙÙØ³Ù’Ù€Ù”ÙÙ„Ùوْٓا اÙهْل٠الذÙÙكْر٠اÙنْ ÙƒÙنْتÙمْ Ù„ÙØ§ ØªÙØ¹Ù’Ù„ÙÙ…Ùوْن٠ÛÙ§ wa mâ arsalnâ qablaka illâ rijâlan nûá¸Ã ilaihim fas'alû ahladz-dzikri ing kuntum lâ ta‘lamûn Kami tidak mengutus sebelum engkau Nabi Muhammad melainkan beberapa orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka. Maka, bertanyalah kepada orang yang berilmu jika kamu tidak mengetahui. Bagikan ÙˆÙÙ…ÙØ§ Ø¬ÙØ¹ÙلْنٰهÙمْ Ø¬ÙØ³Ùدًا Ù„ÙÙØ§ ÙŠÙØ£Ù’ÙƒÙÙ„Ùوْن٠الØÙÙØ¹Ùام٠وÙÙ…ÙØ§ ÙƒÙØ§Ù†Ùوْا ØÙ°Ù„ÙØ¯Ùيْن٠ÛÙ¨ wa mâ ja‘alnâhum jasadal lâ ya'kulûnath-tha‘âma wa mâ kânû khâlidÃn Kami tidak menjadikan mereka para utusan sebagai jasad yang tidak membutuhkan makanan. Mereka tidak pula hidup kekal. hitu label class="modal-box relativ7 bg-white darkbg-gray-700 text-grey-800 darktext-white" for="">
SurahAl Anbiya Ayat 87 Doa Nabi Yunus saat di Perut Ikan, Teks Arab dan Terjemah Bahasa Indonesia; Surat Al Anbiya Ayat 19 Tentang Bukti Malaikat Tidak Pernah Lelah Beribadah, Arab, Latin, dan Terjemahan; Isi Kandungan Surat Al-Anbiya Ayat 11 Lengkap Lafadz Arab, Latin dan Terjemahnya; Kandungan Surat Al-Anbiya Ayat 35, Ujian Hidup Manusia
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِاِقْتَرَبَ لِلنَّاسِ حِسَابُهُمْ وَهُمْ فِيْ غَفْلَةٍ مُّعْرِضُوْنَ ۚTelah semakin dekat kepada manusia perhitungan amal mereka, sedang mereka dalam keadaan lalai dengan dunia, berpaling dari akhirat. مَا يَأْتِيْهِمْ مِّنْ ذِكْرٍ مِّنْ رَّبِّهِمْ مُّحْدَثٍ اِلَّا اسْتَمَعُوْهُ وَهُمْ يَلْعَبُوْنَ ۙSetiap diturunkan kepada mereka ayat-ayat yang baru dari Tuhan, mereka mendengarkannya sambil bermain-main. لَاهِيَةً قُلُوْبُهُمْۗ وَاَسَرُّوا النَّجْوَىۖ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْاۖ هَلْ هٰذَآ اِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُكُمْۚ اَفَتَأْتُوْنَ السِّحْرَ وَاَنْتُمْ تُبْصِرُوْنَHati mereka dalam keadaan lalai. Dan orang-orang yang zalim itu merahasiakan pembicaraan mereka, “Orang ini Muhammad tidak lain hanyalah seorang manusia juga seperti kamu. Apakah kamu menerima sihir itu padahal kamu menyaksikannya?” قٰلَ رَبِّيْ يَعْلَمُ الْقَوْلَ فِى السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِۖ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُDia Muhammad berkata, “Tuhanku mengetahui semua perkataan di langit dan di bumi, dan Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui!” بَلْ قَالُوْٓا اَضْغَاثُ اَحْلَامٍۢ بَلِ افْتَرٰىهُ بَلْ هُوَ شَاعِرٌۚ فَلْيَأْتِنَا بِاٰيَةٍ كَمَآ اُرْسِلَ الْاَوَّلُوْنَ Bahkan mereka mengatakan, “Al-Qur'an itu buah mimpi-mimpi yang kacau, atau hasil rekayasanya Muhammad, atau bahkan dia hanya seorang penyair, cobalah dia datangkan kepada kita suatu tanda bukti, seperti halnya rasul-rasul yang diutus terdahulu.” مَآ اٰمَنَتْ قَبْلَهُمْ مِّنْ قَرْيَةٍ اَهْلَكْنٰهَاۚ اَفَهُمْ يُؤْمِنُوْنَ Penduduk suatu negeri sebelum mereka, yang telah Kami binasakan, mereka itu tidak beriman padahal telah Kami kirimkan bukti. Apakah mereka akan beriman? وَمَآ اَرْسَلْنَا قَبْلَكَ اِلَّا رِجَالًا نُّوْحِيْٓ اِلَيْهِمْ فَسْـَٔلُوْٓا اَهْلَ الذِّكْرِ اِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَDan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelum engkau Muhammad, melainkan beberapa orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah kepada orang yang berilmu, jika kamu tidak mengetahui. وَمَا جَعَلْنٰهُمْ جَسَدًا لَّا يَأْكُلُوْنَ الطَّعَامَ وَمَا كَانُوْا خٰلِدِيْنَDan Kami tidak menjadikan mereka rasul-rasul suatu tubuh yang tidak memakan makanan dan mereka tidak pula hidup kekal. ثُمَّ صَدَقْنٰهُمُ الْوَعْدَ فَاَنْجَيْنٰهُمْ وَمَنْ نَّشَاۤءُ وَاَهْلَكْنَا الْمُسْرِفِيْنَKemudian Kami tepati janji yang telah Kami janjikan kepada mereka. Maka Kami selamatkan mereka dan orang-orang yang Kami kehendaki, dan Kami binasakan orang-orang yang melampaui batas. لَقَدْ اَنْزَلْنَآ اِلَيْكُمْ كِتٰبًا فِيْهِ ذِكْرُكُمْۗ اَفَلَا تَعْقِلُوْنَ ࣖ Sungguh, telah Kami turunkan kepadamu sebuah Kitab Al-Qur'an yang di dalamnya terdapat peringatan bagimu. Maka apakah kamu tidak mengerti? وَكَمْ قَصَمْنَا مِنْ قَرْيَةٍ كَانَتْ ظَالِمَةً وَّاَنْشَأْنَا بَعْدَهَا قَوْمًا اٰخَرِيْنَ Dan berapa banyak penduduk negeri yang zalim yang telah Kami binasakan, dan Kami jadikan generasi yang lain setelah mereka itu sebagai penggantinya. فَلَمَّآ اَحَسُّوْا بَأْسَنَآ اِذَا هُمْ مِّنْهَا يَرْكُضُوْنَ ۗ Maka ketika mereka merasakan azab Kami, tiba-tiba mereka melarikan diri dari negerinya itu. لَا تَرْكُضُوْا وَارْجِعُوْٓا اِلٰى مَآ اُتْرِفْتُمْ فِيْهِ وَمَسٰكِنِكُمْ لَعَلَّكُمْ تُسْـَٔلُوْنَJanganlah kamu lari tergesa-gesa; kembalilah kamu kepada kesenangan hidupmu dan tempat-tempat kediamanmu yang baik, agar kamu dapat ditanya. قَالُوْا يٰوَيْلَنَآ اِنَّا كُنَّا ظٰلِمِيْنَMereka berkata, “Betapa celaka kami, sungguh, kami orang-orang yang zalim.” فَمَا زَالَتْ تِّلْكَ دَعْوٰىهُمْ حَتّٰى جَعَلْنٰهُمْ حَصِيْدًا خٰمِدِيْنَ Maka demikianlah keluhan mereka berkepanjangan, sehingga mereka Kami jadikan sebagai tanaman yang telah dituai, yang tidak dapat hidup lagi. وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاۤءَ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا لٰعِبِيْنَDan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan segala apa yang ada di antara keduanya dengan main-main. لَوْ اَرَدْنَآ اَنْ نَّتَّخِذَ لَهْوًا لَّاتَّخَذْنٰهُ مِنْ لَّدُنَّآ ۖاِنْ كُنَّا فٰعِلِيْنَ Seandainya Kami hendak membuat suatu permainan istri dan anak, tentulah Kami membuatnya dari sisi Kami, jika Kami benar-benar menghendaki berbuat demikian. بَلْ نَقْذِفُ بِالْحَقِّ عَلَى الْبَاطِلِ فَيَدْمَغُهٗ فَاِذَا هُوَ زَاهِقٌۗ وَلَكُمُ الْوَيْلُ مِمَّا تَصِفُوْنَSebenarnya Kami melemparkan yang hak kebenaran kepada yang batil tidak benar lalu yang hak itu menghancurkannya, maka seketika itu yang batil lenyap. Dan celaka kamu karena kamu menyifati Allah dengan sifat-sifat yang tidak pantas bagi-Nya. وَلَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَمَنْ عِنْدَهٗ لَا يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِهٖ وَلَا يَسْتَحْسِرُوْنَ ۚDan milik-Nya siapa yang di langit dan di bumi. Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, tidak mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tidak pula merasa letih. يُسَبِّحُوْنَ الَّيْلَ وَالنَّهَارَ لَا يَفْتُرُوْنَMereka malaikat-malaikat bertasbih tidak henti-hentinya malam dan siang. اَمِ اتَّخَذُوْٓا اٰلِهَةً مِّنَ الْاَرْضِ هُمْ يُنْشِرُوْنَApakah mereka mengambil tuhan-tuhan dari bumi, yang dapat menghidupkan orang-orang yang mati? لَوْ كَانَ فِيْهِمَآ اٰلِهَةٌ اِلَّا اللّٰهُ لَفَسَدَتَاۚ فَسُبْحٰنَ اللّٰهِ رَبِّ الْعَرْشِ عَمَّا يَصِفُوْنَSeandainya pada keduanya di langit dan di bumi ada tuhan-tuhan selain Allah, tentu keduanya telah binasa. Mahasuci Allah yang memiliki Arsy, dari apa yang mereka sifatkan. لَا يُسْـَٔلُ عَمَّا يَفْعَلُ وَهُمْ يُسْـَٔلُوْنَDia Allah tidak ditanya tentang apa yang dikerjakan, tetapi merekalah yang akan ditanya. اَمِ اتَّخَذُوْا مِنْ دُوْنِهٖٓ اٰلِهَةً ۗقُلْ هَاتُوْا بُرْهَانَكُمْۚ هٰذَا ذِكْرُ مَنْ مَّعِيَ وَذِكْرُ مَنْ قَبْلِيْۗ بَلْ اَكْثَرُهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَۙ الْحَقَّ فَهُمْ مُّعْرِضُوْنَAtau apakah mereka mengambil tuhan-tuhan selain Dia? Katakanlah Muhammad, “Kemukakanlah alasan-alasanmu! Al-Qur'an ini adalah peringatan bagi orang yang bersamaku, dan peringatan bagi orang sebelumku.” Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui yang hak kebenaran, karena itu mereka berpaling. وَمَآ اَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَّسُوْلٍ اِلَّا نُوْحِيْٓ اِلَيْهِ اَنَّهٗ لَآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنَا۠ فَاعْبُدُوْنِDan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum engkau Muhammad, melainkan Kami wahyukan kepadanya, bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Aku, maka sembahlah Aku. وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمٰنُ وَلَدًا سُبْحٰنَهٗ ۗبَلْ عِبَادٌ مُّكْرَمُوْنَ ۙDan mereka berkata, “Tuhan Yang Maha Pengasih telah menjadikan malaikat sebagai anak.” Mahasuci Dia. Sebenarnya mereka para malaikat itu adalah hamba-hamba yang dimuliakan, لَا يَسْبِقُوْنَهٗ بِالْقَوْلِ وَهُمْ بِاَمْرِهٖ يَعْمَلُوْنَmereka tidak berbicara mendahului-Nya dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya. يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يَشْفَعُوْنَۙ اِلَّا لِمَنِ ارْتَضٰى وَهُمْ مِّنْ خَشْيَتِهٖ مُشْفِقُوْنَDia Allah mengetahui segala sesuatu yang di hadapan mereka malaikat dan yang di belakang mereka, dan mereka tidak memberi syafaat melainkan kepada orang yang diridai Allah, dan mereka selalu berhati-hati karena takut kepada-Nya. ۞ وَمَنْ يَّقُلْ مِنْهُمْ اِنِّيْٓ اِلٰهٌ مِّنْ دُوْنِهٖ فَذٰلِكَ نَجْزِيْهِ جَهَنَّمَۗ كَذٰلِكَ نَجْزِى الظّٰلِمِيْنَ ࣖDan barangsiapa di antara mereka berkata, “Sungguh, aku adalah tuhan selain Allah,” maka orang itu Kami beri balasan dengan Jahanam. Demikianlah Kami memberikan balasan kepada orang-orang yang zalim. اَوَلَمْ يَرَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَنَّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنٰهُمَاۗ وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاۤءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّۗ اَفَلَا يُؤْمِنُوْنَDan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya dahulunya menyatu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya; dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air; maka mengapa mereka tidak beriman? وَجَعَلْنَا فِى الْاَرْضِ رَوَاسِيَ اَنْ تَمِيْدَ بِهِمْۖ وَجَعَلْنَا فِيْهَا فِجَاجًا سُبُلًا لَّعَلَّهُمْ يَهْتَدُوْنَDan Kami telah menjadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh agar ia tidak guncang bersama mereka, dan Kami jadikan pula di sana jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk. وَجَعَلْنَا السَّمَاۤءَ سَقْفًا مَّحْفُوْظًاۚ وَهُمْ عَنْ اٰيٰتِهَا مُعْرِضُوْنَDan Kami menjadikan langit sebagai atap yang terpelihara, namun mereka tetap berpaling dari tanda-tanda kebesaran Allah itu matahari, bulan, angin, awan, dan lain-lain. وَهُوَ الَّذِيْ خَلَقَ الَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَۗ كُلٌّ فِيْ فَلَكٍ يَّسْبَحُوْنَDan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing beredar pada garis edarnya. وَمَا جَعَلْنَا لِبَشَرٍ مِّنْ قَبْلِكَ الْخُلْدَۗ اَفَا۟ىِٕنْ مِّتَّ فَهُمُ الْخٰلِدُوْنَDan Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusia sebelum engkau Muhammad; maka jika engkau wafat, apakah mereka akan kekal? كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَنَبْلُوْكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۗوَاِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَSetiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami. وَاِذَا رَاٰكَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اِنْ يَّتَّخِذُوْنَكَ اِلَّا هُزُوًاۗ اَهٰذَا الَّذِيْ يَذْكُرُ اٰلِهَتَكُمْۚ وَهُمْ بِذِكْرِ الرَّحْمٰنِ هُمْ كٰفِرُوْنَDan apabila orang-orang kafir itu melihat engkau Muhammad, mereka hanya memperlakukan engkau menjadi bahan ejekan. Mereka mengatakan, “Apakah ini orang yang mencela tuhan-tuhanmu?” Padahal mereka orang yang ingkar mengingat Allah Yang Maha Pengasih. خُلِقَ الْاِنْسَانُ مِنْ عَجَلٍۗ سَاُورِيْكُمْ اٰيٰتِيْ فَلَا تَسْتَعْجِلُوْنِManusia diciptakan bersifat tergesa-gesa. Kelak akan Aku perlihatkan kepadamu tanda-tanda kekuasaan-Ku. Maka janganlah kamu meminta Aku menyegerakannya. وَيَقُوْلُوْنَ مَتٰى هٰذَا الْوَعْدُ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَDan mereka berkata, “Kapankah janji itu akan datang, jika kamu orang yang benar?” لَوْ يَعْلَمُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا حِيْنَ لَا يَكُفُّوْنَ عَنْ وُّجُوْهِهِمُ النَّارَ وَلَا عَنْ ظُهُوْرِهِمْ وَلَا هُمْ يُنْصَرُوْنَSeandainya orang kafir itu mengetahui, ketika mereka itu tidak mampu mengelakkan api neraka dari wajah dan punggung mereka, sedang mereka tidak mendapat pertolongan tentulah mereka tidak meminta disegerakan. بَلْ تَأْتِيْهِمْ بَغْتَةً فَتَبْهَتُهُمْ فَلَا يَسْتَطِيْعُوْنَ رَدَّهَا وَلَا هُمْ يُنْظَرُوْنَ Sebenarnya hari Kiamat itu akan datang kepada mereka secara tiba-tiba, lalu mereka menjadi panik; maka mereka tidak sanggup menolaknya dan tidak pula diberi penangguhan waktu. وَلَقَدِ اسْتُهْزِئَ بِرُسُلٍ مِّنْ قَبْلِكَ فَحَاقَ بِالَّذِيْنَ سَخِرُوْا مِنْهُمْ مَّا كَانُوْا بِهٖ يَسْتَهْزِءُوْنَ ࣖDan sungguh, rasul-rasul sebelum engkau Muhammad pun telah diperolok-olokkan, maka turunlah siksaan kepada orang-orang yang mencemoohkan apa rasul-rasul yang selalu mereka perolok-olokkan. قُلْ مَنْ يَّكْلَؤُكُمْ بِالَّيْلِ وَالنَّهَارِ مِنَ الرَّحْمٰنِۗ بَلْ هُمْ عَنْ ذِكْرِ رَبِّهِمْ مُّعْرِضُوْنَKatakanlah, “Siapakah yang akan menjaga kamu pada waktu malam dan siang dari siksaan Allah Yang Maha Pengasih?” Tetapi mereka enggan mengingat Tuhan mereka. اَمْ لَهُمْ اٰلِهَةٌ تَمْنَعُهُمْ مِّنْ دُوْنِنَاۗ لَا يَسْتَطِيْعُوْنَ نَصْرَ اَنْفُسِهِمْ وَلَا هُمْ مِّنَّا يُصْحَبُوْنَAtaukah mereka mempunyai tuhan-tuhan yang dapat memelihara mereka dari azab Kami? Tuhan-tuhan mereka itu tidak sanggup menolong diri mereka sendiri dan tidak pula mereka dilindungi dari azab Kami. بَلْ مَتَّعْنَا هٰٓؤُلَاۤءِ وَاٰبَاۤءَهُمْ حَتّٰى طَالَ عَلَيْهِمُ الْعُمُرُۗ اَفَلَا يَرَوْنَ اَنَّا نَأْتِى الْاَرْضَ نَنْقُصُهَا مِنْ اَطْرَافِهَاۗ اَفَهُمُ الْغٰلِبُوْنَSebenarnya Kami telah memberi mereka dan nenek moyang mereka kenikmatan hidup di dunia hingga panjang usia mereka. Maka apakah mereka tidak melihat bahwa Kami mendatangi negeri yang berada di bawah kekuasaan orang kafir, lalu Kami kurangi luasnya dari ujung-ujung negeri. Apakah mereka yang menang? قُلْ اِنَّمَآ اُنْذِرُكُمْ بِالْوَحْيِۖ وَلَا يَسْمَعُ الصُّمُّ الدُّعَاۤءَ اِذَا مَا يُنْذَرُوْنَKatakanlah Muhammad, “Sesungguhnya aku hanya memberimu peringatan sesuai dengan wahyu.” Tetapi orang tuli tidak mendengar seruan apabila mereka diberi peringatan. وَلَىِٕنْ مَّسَّتْهُمْ نَفْحَةٌ مِّنْ عَذَابِ رَبِّكَ لَيَقُوْلُنَّ يٰوَيْلَنَآ اِنَّا كُنَّا ظٰلِمِيْنَDan jika mereka ditimpa sedikit saja azab Tuhanmu, pastilah mereka berkata, “Celakalah kami! Sesungguhnya kami termasuk orang yang selalu menzalimi diri sendiri.” وَنَضَعُ الْمَوَازِيْنَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيٰمَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔاۗ وَاِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ اَتَيْنَا بِهَاۗ وَكَفٰى بِنَا حٰسِبِيْنَDan Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari Kiamat, maka tidak seorang pun dirugikan walau sedikit; sekalipun hanya seberat biji sawi, pasti Kami mendatangkannya pahala. Dan cukuplah Kami yang membuat perhitungan. وَلَقَدْ اٰتَيْنَا مُوْسٰى وَهٰرُوْنَ الْفُرْقَانَ وَضِيَاۤءً وَّذِكْرًا لِّلْمُتَّقِيْنَ ۙDan sungguh, Kami telah memberikan kepada Musa dan Harun, Furqan Kitab Taurat dan penerangan serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa. الَّذِيْنَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ وَهُمْ مِّنَ السَّاعَةِ مُشْفِقُوْنَYaitu orang-orang yang takut azab Tuhannya, sekalipun mereka tidak melihat-Nya, dan mereka merasa takut akan tibanya hari Kiamat. وَهٰذَا ذِكْرٌ مُّبٰرَكٌ اَنْزَلْنٰهُۗ اَفَاَنْتُمْ لَهٗ مُنْكِرُوْنَ ࣖDan ini Al-Qur'an adalah suatu peringatan yang mempunyai berkah yang telah Kami turunkan. Maka apakah kamu mengingkarinya? ۞ وَلَقَدْ اٰتَيْنَآ اِبْرٰهِيْمَ رُشْدَهٗ مِنْ قَبْلُ وَكُنَّا بِهٖ عٰلِمِيْنَDan sungguh, sebelum dia Musa dan Harun telah Kami berikan kepada Ibrahim petunjuk, dan Kami telah mengetahui dia. اِذْ قَالَ لِاَبِيْهِ وَقَوْمِهٖ مَا هٰذِهِ التَّمَاثِيْلُ الَّتِيْٓ اَنْتُمْ لَهَا عٰكِفُوْنَIngatlah, ketika dia Ibrahim berkata kepada ayahnya dan kaumnya, “Patung-patung apakah ini yang kamu tekun menyembahnya?” قَالُوْا وَجَدْنَآ اٰبَاۤءَنَا لَهَا عٰبِدِيْنَMereka menjawab, “Kami mendapati nenek moyang kami menyembahnya.” قَالَ لَقَدْ كُنْتُمْ اَنْتُمْ وَاٰبَاۤؤُكُمْ فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍDia Ibrahim berkata, “Sesungguhnya kamu dan nenek moyang kamu berada dalam kesesatan yang nyata.” قَالُوْٓا اَجِئْتَنَا بِالْحَقِّ اَمْ اَنْتَ مِنَ اللّٰعِبِيْنَMereka berkata, “Apakah engkau da-tang kepada kami membawa kebenaran atau engkau main-main?” قَالَ بَلْ رَّبُّكُمْ رَبُّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ الَّذِيْ فَطَرَهُنَّۖ وَاَنَا۠ عَلٰى ذٰلِكُمْ مِّنَ الشّٰهِدِيْنَDia Ibrahim menjawab, “Sebenarnya Tuhan kamu ialah Tuhan pemilik langit dan bumi; Dialah yang telah menciptakannya; dan aku termasuk orang yang dapat bersaksi atas itu.” وَتَاللّٰهِ لَاَكِيْدَنَّ اَصْنَامَكُمْ بَعْدَ اَنْ تُوَلُّوْا مُدْبِرِيْنَDan demi Allah, sungguh, aku akan melakukan tipu daya terhadap berhala-berhalamu setelah kamu pergi meninggalkannya. فَجَعَلَهُمْ جُذٰذًا اِلَّا كَبِيْرًا لَّهُمْ لَعَلَّهُمْ اِلَيْهِ يَرْجِعُوْنَMaka dia Ibrahim menghancurkan berhala-berhala itu berkeping-keping, kecuali yang terbesar induknya; agar mereka kembali untuk bertanya kepadanya. قَالُوْا مَنْ فَعَلَ هٰذَا بِاٰلِهَتِنَآ اِنَّهٗ لَمِنَ الظّٰلِمِيْنَMereka berkata, “Siapakah yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami? Sungguh, dia termasuk orang yang zalim.” قَالُوْا سَمِعْنَا فَتًى يَّذْكُرُهُمْ يُقَالُ لَهٗٓ اِبْرٰهِيْمُ ۗMereka yang lain berkata, “Kami mendengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini, namanya Ibrahim.” قَالُوْا فَأْتُوْا بِهٖ عَلٰٓى اَعْيُنِ النَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَشْهَدُوْنَMereka berkata, “Kalau demikian bawalah dia dengan diperlihatkan kepada orang banyak, agar mereka menyaksikan.” قَالُوْٓا ءَاَنْتَ فَعَلْتَ هٰذَا بِاٰلِهَتِنَا يٰٓاِبْرٰهِيْمُ ۗ Mereka bertanya, “Apakah engkau yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami, wahai Ibrahim?” قَالَ بَلْ فَعَلَهٗ كَبِيْرُهُمْ هٰذَا فَسْـَٔلُوْهُمْ اِنْ كَانُوْا يَنْطِقُوْنَDia Ibrahim menjawab, “Sebenarnya patung besar itu yang melakukannya, maka tanyakanlah kepada mereka, jika mereka dapat berbicara.” فَرَجَعُوْٓا اِلٰٓى اَنْفُسِهِمْ فَقَالُوْٓا اِنَّكُمْ اَنْتُمُ الظّٰلِمُوْنَ ۙMaka mereka kembali kepada kesadaran mereka dan berkata, “Sesungguhnya kamulah yang menzalimi diri sendiri.” ثُمَّ نُكِسُوْا عَلٰى رُءُوْسِهِمْۚ لَقَدْ عَلِمْتَ مَا هٰٓؤُلَاۤءِ يَنْطِقُوْنَKemudian mereka menundukkan kepala lalu berkata, “Engkau Ibrahim pasti tahu bahwa berhala-berhala itu tidak dapat berbicara.” قَالَ اَفَتَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ مَا لَا يَنْفَعُكُمْ شَيْـًٔا وَّلَا يَضُرُّكُمْ ۗDia Ibrahim berkata, “Mengapa kamu menyembah selain Allah, sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat sedikit pun, dan tidak pula mendatangkan mudarat kepada kamu? اُفٍّ لَّكُمْ وَلِمَا تَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗاَفَلَا تَعْقِلُوْنَCelakalah kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah! Tidakkah kamu mengerti?” قَالُوْا حَرِّقُوْهُ وَانْصُرُوْٓا اٰلِهَتَكُمْ اِنْ كُنْتُمْ فٰعِلِيْنَ Mereka berkata, “Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak berbuat.” قُلْنَا يٰنَارُ كُوْنِيْ بَرْدًا وَّسَلٰمًا عَلٰٓى اِبْرٰهِيْمَ ۙKami Allah berfirman, “Wahai api! Jadilah kamu dingin, dan penyelamat bagi Ibrahim!” وَاَرَادُوْا بِهٖ كَيْدًا فَجَعَلْنٰهُمُ الْاَخْسَرِيْنَ ۚDan mereka hendak berbuat jahat terhadap Ibrahim, maka Kami menjadikan mereka itu orang-orang yang paling rugi. وَنَجَّيْنٰهُ وَلُوْطًا اِلَى الْاَرْضِ الَّتِيْ بٰرَكْناَ فِيْهَا لِلْعٰلَمِيْنَDan Kami selamatkan dia Ibrahim dan Lut ke sebuah negeri yang telah Kami berkahi untuk seluruh alam. وَوَهَبْنَا لَهٗٓ اِسْحٰقَ وَيَعْقُوْبَ نَافِلَةً ۗوَكُلًّا جَعَلْنَا صٰلِحِيْنَDan Kami menganugerahkan kepadanya Ibrahim Ishak dan Yakub, sebagai suatu anugerah. Dan masing-masing Kami jadikan orang yang saleh. وَجَعَلْنٰهُمْ اَىِٕمَّةً يَّهْدُوْنَ بِاَمْرِنَا وَاَوْحَيْنَآ اِلَيْهِمْ فِعْلَ الْخَيْرٰتِ وَاِقَامَ الصَّلٰوةِ وَاِيْتَاۤءَ الزَّكٰوةِۚ وَكَانُوْا لَنَا عٰبِدِيْنَ ۙDan Kami menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan Kami wahyukan kepada mereka agar berbuat kebaikan, melaksanakan salat dan menunaikan zakat, dan hanya kepada Kami mereka menyembah. وَلُوْطًا اٰتَيْنٰهُ حُكْمًا وَّعِلْمًا وَّنَجَّيْنٰهُ مِنَ الْقَرْيَةِ الَّتِيْ كَانَتْ تَّعْمَلُ الْخَبٰۤىِٕثَ ۗاِنَّهُمْ كَانُوْا قَوْمَ سَوْءٍ فٰسِقِيْنَۙKepada Lut, Kami berikan hikmah dan ilmu, dan Kami selamatkan dia dari azab yang telah menimpa penduduk kota yang melakukan perbuatan keji. Sungguh, mereka orang-orang yang jahat lagi fasik. وَاَدْخَلْنٰهُ فِيْ رَحْمَتِنَاۗ اِنَّهٗ مِنَ الصّٰلِحِيْنَ ࣖ Dan Kami masukkan dia ke dalam rahmat Kami; sesungguhnya dia termasuk golongan orang yang saleh. وَنُوْحًا اِذْ نَادٰى مِنْ قَبْلُ فَاسْتَجَبْنَا لَهٗ فَنَجَّيْنٰهُ وَاَهْلَهٗ مِنَ الْكَرْبِ الْعَظِيْمِ ۚDan ingatlah kisah Nuh, sebelum itu, ketika dia berdoa. Kami perkenankan doanya, lalu Kami selamatkan dia bersama pengikutnya dari bencana yang besar. وَنَصَرْنٰهُ مِنَ الْقَوْمِ الَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَاۗ اِنَّهُمْ كَانُوْا قَوْمَ سَوْءٍ فَاَغْرَقْنٰهُمْ اَجْمَعِيْنَ Dan Kami menolongnya dari orang-orang yang telah mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang jahat, maka Kami tenggelamkan mereka semuanya. وَدَاوٗدَ وَسُلَيْمٰنَ اِذْ يَحْكُمٰنِ فِى الْحَرْثِ اِذْ نَفَشَتْ فِيْهِ غَنَمُ الْقَوْمِۚ وَكُنَّا لِحُكْمِهِمْ شٰهِدِيْنَ ۖ Dan ingatlah kisah Dawud dan Sulaiman, ketika keduanya memberikan keputusan mengenai ladang, karena ladang itu dirusak oleh kambing-kambing milik kaumnya. Dan Kami menyaksikan keputusan yang diberikan oleh mereka itu. فَفَهَّمْنٰهَا سُلَيْمٰنَۚ وَكُلًّا اٰتَيْنَا حُكْمًا وَّعِلْمًاۖ وَّسَخَّرْنَا مَعَ دَاوٗدَ الْجِبَالَ يُسَبِّحْنَ وَالطَّيْرَۗ وَكُنَّا فٰعِلِيْنَ Dan Kami memberikan pengertian kepada Sulaiman tentang hukum yang lebih tepat; dan kepada masing-masing Kami berikan hikmah dan ilmu, dan Kami tundukkan gunung-gunung dan burung-burung, semua bertasbih bersama Dawud. Dan Kamilah yang melakukannya. وَعَلَّمْنٰهُ صَنْعَةَ لَبُوْسٍ لَّكُمْ لِتُحْصِنَكُمْ مِّنْۢ بَأْسِكُمْۚ فَهَلْ اَنْتُمْ شٰكِرُوْنَDan Kami ajarkan pula kepada Dawud cara membuat baju besi untukmu, guna melindungi kamu dalam peperangan. Apakah kamu bersyukur kepada Allah? وَلِسُلَيْمٰنَ الرِّيْحَ عَاصِفَةً تَجْرِيْ بِاَمْرِهٖٓ اِلَى الْاَرْضِ الَّتِيْ بٰرَكْنَا فِيْهَاۗ وَكُنَّا بِكُلِّ شَيْءٍ عٰلِمِيْنَDan Kami tundukkan untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang Kami beri berkah padanya. Dan Kami Maha Mengetahui segala sesuatu. وَمِنَ الشَّيٰطِيْنِ مَنْ يَّغُوْصُوْنَ لَهٗ وَيَعْمَلُوْنَ عَمَلًا دُوْنَ ذٰلِكَۚ وَكُنَّا لَهُمْ حٰفِظِيْنَ ۙDan Kami tundukkan pula kepada Sulaiman segolongan setan-setan yang menyelam ke dalam laut untuknya dan mereka mengerjakan pekerjaan selain itu; dan Kami yang memelihara mereka itu. ۞ وَاَيُّوْبَ اِذْ نَادٰى رَبَّهٗٓ اَنِّيْ مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَاَنْتَ اَرْحَمُ الرّٰحِمِيْنَ ۚDan ingatlah kisah Ayub, ketika dia berdoa kepada Tuhannya, “Ya Tuhanku, sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang.” فَاسْتَجَبْنَا لَهٗ فَكَشَفْنَا مَا بِهٖ مِنْ ضُرٍّ وَّاٰتَيْنٰهُ اَهْلَهٗ وَمِثْلَهُمْ مَّعَهُمْ رَحْمَةً مِّنْ عِنْدِنَا وَذِكْرٰى لِلْعٰبِدِيْنَ ۚMaka Kami kabulkan doanya, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan jumlah mereka sebagai suatu rahmat dari Kami, dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Kami. وَاِسْمٰعِيْلَ وَاِدْرِيْسَ وَذَا الْكِفْلِۗ كُلٌّ مِّنَ الصّٰبِرِيْنَ ۙ Dan ingatlah kisah Ismail, Idris dan Zulkifli. Mereka semua termasuk orang-orang yang sabar. وَاَدْخَلْنٰهُمْ فِيْ رَحْمَتِنَاۗ اِنَّهُمْ مِّنَ الصّٰلِحِيْنَDan Kami masukkan mereka ke dalam rahmat Kami. Sungguh, mereka termasuk orang-orang yang saleh. وَذَا النُّوْنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ اَنْ لَّنْ نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنْ لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ ۚDan ingatlah kisah Zun Nun Yunus, ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, ”Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim.” فَاسْتَجَبْنَا لَهٗۙ وَنَجَّيْنٰهُ مِنَ الْغَمِّۗ وَكَذٰلِكَ نُـْۨجِى الْمُؤْمِنِيْنَMaka Kami kabulkan doanya dan Kami selamatkan dia dari kedukaan. Dan demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman. وَزَكَرِيَّآ اِذْ نَادٰى رَبَّهٗ رَبِّ لَا تَذَرْنِيْ فَرْدًا وَّاَنْتَ خَيْرُ الْوٰرِثِيْنَ ۚ Dan ingatlah kisah Zakaria, ketika dia berdoa kepada Tuhannya, “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan aku hidup seorang diri tanpa keturunan dan Engkaulah ahli waris yang terbaik. فَاسْتَجَبْنَا لَهٗ ۖوَوَهَبْنَا لَهٗ يَحْيٰى وَاَصْلَحْنَا لَهٗ زَوْجَهٗۗ اِنَّهُمْ كَانُوْا يُسٰرِعُوْنَ فِى الْخَيْرٰتِ وَيَدْعُوْنَنَا رَغَبًا وَّرَهَبًاۗ وَكَانُوْا لَنَا خٰشِعِيْنَMaka Kami kabulkan doanya, dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya, dan Kami jadikan istrinya dapat mengandung. Sungguh, mereka selalu bersegera dalam mengerjakan kebaikan, dan mereka berdoa kepada Kami dengan penuh harap dan cemas. Dan mereka orang-orang yang khusyuk kepada Kami. وَالَّتِيْٓ اَحْصَنَتْ فَرْجَهَا فَنَفَخْنَا فِيْهَا مِنْ رُّوْحِنَا وَجَعَلْنٰهَا وَابْنَهَآ اٰيَةً لِّلْعٰلَمِيْنَDan ingatlah kisah Maryam yang memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan roh dari Kami ke dalam tubuhnya; Kami jadikan dia dan anaknya sebagai tanda kebesaran Allah bagi seluruh alam. اِنَّ هٰذِهٖٓ اُمَّتُكُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةًۖ وَّاَنَا۠ رَبُّكُمْ فَاعْبُدُوْنِSungguh, agama tauhid inilah agama kamu, agama yang satu, dan Aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah Aku. وَتَقَطَّعُوْٓا اَمْرَهُمْ بَيْنَهُمْۗ كُلٌّ اِلَيْنَا رٰجِعُوْنَ ࣖTetapi mereka terpecah belah dalam urusan agama mereka di antara mereka. Masing-masing golongan itu semua akan kembali kepada Kami. فَمَنْ يَّعْمَلْ مِنَ الصّٰلِحٰتِ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَا كُفْرَانَ لِسَعْيِهٖۚ وَاِنَّا لَهٗ كٰتِبُوْنَBarangsiapa mengerjakan kebajikan, dan dia beriman, maka usahanya tidak akan diingkari disia-siakan, dan sungguh, Kamilah yang mencatat untuknya. وَحَرٰمٌ عَلٰى قَرْيَةٍ اَهْلَكْنٰهَآ اَنَّهُمْ لَا يَرْجِعُوْنَDan tidak mungkin bagi penduduk suatu negeri yang telah Kami binasakan, bahwa mereka tidak akan kembali kepada Kami. حَتّٰىٓ اِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوْجُ وَمَأْجُوْجُ وَهُمْ مِّنْ كُلِّ حَدَبٍ يَّنْسِلُوْنَHingga apabila tembok Yakjuj dan Makjuj dibukakan dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. وَاقْتَرَبَ الْوَعْدُ الْحَقُّ فَاِذَا هِيَ شَاخِصَةٌ اَبْصَارُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْاۗ يٰوَيْلَنَا قَدْ كُنَّا فِيْ غَفْلَةٍ مِّنْ هٰذَا بَلْ كُنَّا ظٰلِمِيْنَDan apabila janji yang benar hari berbangkit telah dekat, maka tiba-tiba mata orang-orang yang kafir terbelalak. Mereka berkata, ”Alangkah celakanya kami! Kami benar-benar lengah tentang ini, bahkan kami benar-benar orang yang zalim.” اِنَّكُمْ وَمَا تَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ حَصَبُ جَهَنَّمَۗ اَنْتُمْ لَهَا وٰرِدُوْنَSungguh, kamu orang kafir dan apa yang kamu sembah selain Allah, adalah bahan bakar Jahanam. Kamu pasti masuk ke dalamnya. لَوْ كَانَ هٰٓؤُلَاۤءِ اٰلِهَةً مَّا وَرَدُوْهَاۗ وَكُلٌّ فِيْهَا خٰلِدُوْنَSeandainya berhala-berhala itu tuhan, tentu mereka tidak akan memasukinya neraka. Tetapi semuanya akan kekal di dalamnya. لَهُمْ فِيْهَا زَفِيْرٌ وَّهُمْ فِيْهَا لَا يَسْمَعُوْنَMereka merintih dan menjerit di dalamnya neraka, dan mereka di dalamnya tidak dapat mendengar. اِنَّ الَّذِيْنَ سَبَقَتْ لَهُمْ مِّنَّا الْحُسْنٰىٓۙ اُولٰۤىِٕكَ عَنْهَا مُبْعَدُوْنَ ۙSungguh, sejak dahulu bagi orang-orang yang telah ada ketetapan yang baik dari Kami, mereka itu akan dijauhkan dari neraka. لَا يَسْمَعُوْنَ حَسِيْسَهَاۚ وَهُمْ فِيْ مَا اشْتَهَتْ اَنْفُسُهُمْ خٰلِدُوْنَ ۚMereka tidak mendengar bunyi desis api neraka, dan mereka kekal dalam menikmati semua yang mereka ingini. لَا يَحْزُنُهُمُ الْفَزَعُ الْاَكْبَرُ وَتَتَلَقّٰىهُمُ الْمَلٰۤىِٕكَةُۗ هٰذَا يَوْمُكُمُ الَّذِيْ كُنْتُمْ تُوْعَدُوْنَKejutan yang dahsyat tidak membuat mereka merasa sedih, dan para malaikat akan menyambut mereka dengan ucapan, “Inilah harimu yang telah dijanjikan kepadamu.” يَوْمَ نَطْوِى السَّمَاۤءَ كَطَيِّ السِّجِلِّ لِلْكُتُبِۗ كَمَا بَدَأْنَآ اَوَّلَ خَلْقٍ نُّعِيْدُهٗۗ وَعْدًا عَلَيْنَاۗ اِنَّا كُنَّا فٰعِلِيْنَIngatlah pada hari langit Kami gulung seperti menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya lagi. Suatu janji yang pasti Kami tepati; sungguh, Kami akan melaksanakannya. وَلَقَدْ كَتَبْنَا فِى الزَّبُوْرِ مِنْۢ بَعْدِ الذِّكْرِ اَنَّ الْاَرْضَ يَرِثُهَا عِبَادِيَ الصّٰلِحُوْنَDan sungguh, telah Kami tulis di dalam Zabur setelah tertulis di dalam Az-Zikr Lauh Mahfuzh, bahwa bumi ini akan diwarisi oleh hamba-hamba-Ku yang saleh. اِنَّ فِيْ هٰذَا لَبَلٰغًا لِّقَوْمٍ عٰبِدِيْنَ ۗSungguh, apa yang disebutkan di dalam Al-Qur'an ini, benar-benar menjadi petunjuk yang lengkap bagi orang-orang yang menyembah Allah. وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَDan Kami tidak mengutus engkau Muhammad melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam. قُلْ اِنَّمَا يُوْحٰىٓ اِلَيَّ اَنَّمَآ اِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّاحِدٌۚ فَهَلْ اَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَKatakanlah Muhammad, “Sungguh, apa yang diwahyukan kepadaku ialah bahwa Tuhanmu adalah Tuhan Yang Esa, maka apakah kamu telah berserah diri kepada-Nya?” فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ اٰذَنْتُكُمْ عَلٰى سَوَاۤءٍۗ وَاِنْ اَدْرِيْٓ اَقَرِيْبٌ اَمْ بَعِيْدٌ مَّا تُوْعَدُوْنَMaka jika mereka berpaling, maka katakanlah Muhammad, “Aku telah menyampaikan kepadamu ajaran yang sama antara kita dan aku tidak tahu apakah yang diancamkan kepadamu itu sudah dekat atau masih jauh.” اِنَّهٗ يَعْلَمُ الْجَهْرَ مِنَ الْقَوْلِ وَيَعْلَمُ مَا تَكْتُمُوْنَSungguh, Dia Allah mengetahui perkataan yang kamu ucapkan dengan terang-terangan, dan mengetahui pula apa yang kamu rahasiakan. وَاِنْ اَدْرِيْ لَعَلَّهٗ فِتْنَةٌ لَّكُمْ وَمَتَاعٌ اِلٰى حِيْنٍDan aku tidak tahu, boleh jadi hal itu cobaan bagi kamu dan kesenangan sampai waktu yang ditentukan. قٰلَ رَبِّ احْكُمْ بِالْحَقِّۗ وَرَبُّنَا الرَّحْمٰنُ الْمُسْتَعَانُ عَلٰى مَا تَصِفُوْنَ ࣖDia Muhammad berkata, “Ya Tuhanku, berilah keputusan dengan adil. Dan Tuhan kami Maha Pengasih, tempat memohon segala pertolongan atas semua yang kamu katakan.”
مَآاٰمَنَتْ قَبْلَهُمْ مِّنْ قَرْيَةٍ اَهْلَكْنٰهَاۚ اَفَهُمْ يُؤْمِنُوْنَ. Mā āmanat qablahum min qaryatin ahlaknāhā, afahum yu'minūn (a). Tidak ada satu pun (penduduk) negeri sebelum mereka yang telah Kami binasakan itu beriman, (padahal telah Kami kirimkan bukti).
اِقْتَرَبَ لِلنَّاسِ حِسَابُهُمْ وَهُمْ فِيْ غَفْلَةٍ مُّعْرِضُوْنَ ۚ Iqtaraba lin-nāsi ḥisābuhum wa hum fī gaflatim muriḍūna. Telah makin dekat kepada manusia perhitungan amal mereka, sedangkan mereka dalam keadaan lengah lagi berpaling darinya. مَا يَأْتِيْهِمْ مِّنْ ذِكْرٍ مِّنْ رَّبِّهِمْ مُّحْدَثٍ اِلَّا اسْتَمَعُوْهُ وَهُمْ يَلْعَبُوْنَ ۙ Mā ya'tīhim min żikrim mir rabbihim muḥdaṡin illastamaūhu wa hum yalabūna. Tidaklah diturunkan kepada mereka peringatan yang baru dari Tuhan, kecuali mereka mendengarkannya sambil bermain-main لَاهِيَةً قُلُوْبُهُمْۗ وَاَسَرُّوا النَّجْوَىۖ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْاۖ هَلْ هٰذَآ اِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُكُمْۚ اَفَتَأْتُوْنَ السِّحْرَ وَاَنْتُمْ تُبْصِرُوْنَ Lāhiyatan qulūbuhum, wa asarrun-najwal-lażīna ẓalamū, hal hāżā illā basyarum miṡlukum, afa ta'tūnas-siḥra wa antum tubṣirūna. dan hati mereka dalam keadaan lalai. Mereka, orang-orang yang zalim itu, merahasiakan pembicaraan dengan saling berbisik, “Bukankah orang ini Nabi Muhammad tidak lain hanyalah seorang manusia seperti kamu? Apakah kamu mengikuti sihir itu padahal kamu menyaksikannya?” قٰلَ رَبِّيْ يَعْلَمُ الْقَوْلَ فِى السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِۖ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ Qāla rabbī yalamul-qaula fis-samā'i wal-arḍi, wa huwas-samīul-alīmu. Dia Nabi Muhammad berkata, “Tuhanku mengetahui semua perkataan di langit serta di bumi dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” بَلْ قَالُوْٓا اَضْغَاثُ اَحْلَامٍۢ بَلِ افْتَرٰىهُ بَلْ هُوَ شَاعِرٌۚ فَلْيَأْتِنَا بِاٰيَةٍ كَمَآ اُرْسِلَ الْاَوَّلُوْنَ Bal qālū aḍgāṡu aḥlāmim baliftarāhu bal huwa syāirun, falya'tinā bi'āyatin kamā ursilal-awwalūna. Bahkan, mereka berkata, “Al-Qur’an itu buah mimpi-mimpi kosong. Malah, dia Nabi Muhammad merekayasanya. Lebih dari itu, dia seorang penyair. Maka, hendaklah dia mendatangkan kepada kami suatu tanda mukjizat sebagaimana rasul-rasul yang diutus terdahulu.” مَآ اٰمَنَتْ قَبْلَهُمْ مِّنْ قَرْيَةٍ اَهْلَكْنٰهَاۚ اَفَهُمْ يُؤْمِنُوْنَ Mā āmanat qablahum min qaryatin ahlaknāhā, afahum yu'minūna. Tidak ada satu pun penduduk negeri sebelum mereka yang telah Kami binasakan itu beriman, padahal telah Kami kirimkan bukti. Apakah mereka penduduk Makkah akan beriman jika Kami kirimkan bukti? وَمَآ اَرْسَلْنَا قَبْلَكَ اِلَّا رِجَالًا نُّوْحِيْٓ اِلَيْهِمْ فَسْـَٔلُوْٓا اَهْلَ الذِّكْرِ اِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ Wa mā arsalnā qablaka illā rijālan nūḥī ilaihim fas'alū ahlaż-żikri in kuntum lā talamūna. Kami tidak mengutus sebelum engkau Nabi Muhammad melainkan beberapa orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka. Maka, bertanyalah kepada orang yang berilmu jika kamu tidak mengetahui. وَمَا جَعَلْنٰهُمْ جَسَدًا لَّا يَأْكُلُوْنَ الطَّعَامَ وَمَا كَانُوْا خٰلِدِيْنَ Wa mā jaalnāhum jasadal lā ya'kulūnaṭ-ṭaāma wa mā kānū khālidīna. Kami tidak menjadikan mereka para utusan sebagai jasad yang tidak membutuhkan makanan. Mereka tidak pula hidup kekal. ثُمَّ صَدَقْنٰهُمُ الْوَعْدَ فَاَنْجَيْنٰهُمْ وَمَنْ نَّشَاۤءُ وَاَهْلَكْنَا الْمُسْرِفِيْنَ Ṡumma ṣadaqnāhumul-wada fa anjaināhum wa man nasyā'u wa ahlaknal-musrifīna. Kemudian Kami tepati janji kepada mereka para utusan. Maka, Kami selamatkan mereka dan orang-orang yang Kami kehendaki dan Kami binasakan orang-orang yang melampaui batas. لَقَدْ اَنْزَلْنَآ اِلَيْكُمْ كِتٰبًا فِيْهِ ذِكْرُكُمْۗ اَفَلَا تَعْقِلُوْنَ ࣖ Laqad anzalnā ilaikum kitāban fīhi żikrukum, afalā taqilūna. Sungguh, Kami benar-benar telah menurunkan kepadamu sebuah Kitab Al-Qur’an yang di dalamnya terdapat peringatan bagimu. Apakah kamu tidak mengerti? وَكَمْ قَصَمْنَا مِنْ قَرْيَةٍ كَانَتْ ظَالِمَةً وَّاَنْشَأْنَا بَعْدَهَا قَوْمًا اٰخَرِيْنَ Wa kam qaṣamnā min qaryatin kānat ẓālimataw wa ansya'nā badahā qauman ākharīna. Betapa banyak penduduk negeri yang zalim telah Kami binasakan dan Kami lahirkan generasi yang lain setelah mereka sebagai penggantinya. فَلَمَّآ اَحَسُّوْا بَأْسَنَآ اِذَا هُمْ مِّنْهَا يَرْكُضُوْنَ ۗ Falammā aḥassū ba'sanā iżā hum minhā yarkuḍūna. Maka, ketika mereka menyadari dekatnya azab Kami, tiba-tiba mereka melarikan diri darinya negeri itu. لَا تَرْكُضُوْا وَارْجِعُوْٓا اِلٰى مَآ اُتْرِفْتُمْ فِيْهِ وَمَسٰكِنِكُمْ لَعَلَّكُمْ تُسْـَٔلُوْنَ Lā tarkuḍū warjiū ilā mā utriftum fīhi wa masākinikum laallakum tus'alūna. Janganlah kamu berlari tergesa-gesa. Kembalilah kamu kepada kesenangan hidupmu dan tempat-tempat kediamanmu yang baik agar kamu dapat ditanya. قَالُوْا يٰوَيْلَنَآ اِنَّا كُنَّا ظٰلِمِيْنَ Qālū yā wailanā innā kunnā ẓālimīna. Mereka berkata, “Betapa celaka kami! Sesungguhnya kami adalah orang-orang zalim.” فَمَا زَالَتْ تِّلْكَ دَعْوٰىهُمْ حَتّٰى جَعَلْنٰهُمْ حَصِيْدًا خٰمِدِيْنَ Famā zālat tilka dawāhum ḥattā jaalnāhum ḥaṣīdan khāmidīna. Kemudian, kalimat itu selalu menjadi keluhan mereka hingga mereka Kami jadikan seperti tanaman yang telah dituai dan seperti api yang padam. وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاۤءَ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا لٰعِبِيْنَ Wa mā khalaqnas-samā'a wal-arḍa wa mā bainahumā lāibīna. Kami tidak menciptakan langit dan bumi serta segala apa yang ada di antara keduanya dengan main-main. لَوْ اَرَدْنَآ اَنْ نَّتَّخِذَ لَهْوًا لَّاتَّخَذْنٰهُ مِنْ لَّدُنَّآ ۖاِنْ كُنَّا فٰعِلِيْنَ Lau aradnā an nattakhiża lahwal lattakhażnāhum mil ladunnā, in kunnā fāilīna. Seandainya Kami hendak menjadikan sesuatu sebagai permainan, tentulah Kami akan membuatnya dari sisi Kami, jika Kami benar-benar menghendaki berbuat demikian. بَلْ نَقْذِفُ بِالْحَقِّ عَلَى الْبَاطِلِ فَيَدْمَغُهٗ فَاِذَا هُوَ زَاهِقٌۗ وَلَكُمُ الْوَيْلُ مِمَّا تَصِفُوْنَ Bal naqżifu bil-ḥaqqi alal-bāṭili fa yadmaguhū fa iżā huwa zāhiqun, wa lakumul-wailu mimmā taṣifūna. Sebaliknya, Kami melemparkan yang hak kebenaran kepada yang batil tidak benar lalu yang hak itu menghancurkannya. Maka, seketika itu ia yang batil lenyap. Celakalah kamu karena kamu menyifati Allah dengan sifat-sifat yang tidak pantas bagi-Nya. وَلَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَمَنْ عِنْدَهٗ لَا يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِهٖ وَلَا يَسْتَحْسِرُوْنَ ۚ Wa lahū man fis-samāwāti wal-arḍi, wa man indahū lā yastakbirūna an ibādatihī wa lā yastaḥsirūna. Hanya milik-Nya siapa yang di langit dan di bumi. Malaikat-malaikat yang di sisi-Nya tidak mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tidak pula merasa letih. يُسَبِّحُوْنَ الَّيْلَ وَالنَّهَارَ لَا يَفْتُرُوْنَ Yusabbiḥūnal-laila wan-nahāra wa lā yafturūna. Mereka malaikat-malaikat bertasbih pada waktu malam dan siang dengan tidak henti-hentinya. اَمِ اتَّخَذُوْٓا اٰلِهَةً مِّنَ الْاَرْضِ هُمْ يُنْشِرُوْنَ Amittakhażū ālihatam minal-arḍi hum yunsyirūna. Apakah mereka mengambil dari bumi tuhan-tuhan yang dapat menghidupkan orang-orang yang mati? لَوْ كَانَ فِيْهِمَآ اٰلِهَةٌ اِلَّا اللّٰهُ لَفَسَدَتَاۚ فَسُبْحٰنَ اللّٰهِ رَبِّ الْعَرْشِ عَمَّا يَصِفُوْنَ Lau kāna fīhimā ālihatun illallāhu lafasadatā, fa subḥānallāhi rabbil-arsyi ammā yaṣifūna. Seandainya pada keduanya langit dan bumi ada tuhan-tuhan selain Allah, tentu keduanya telah binasa. Mahasuci Allah, Tuhan pemilik ʻArasy, dari apa yang mereka sifatkan. لَا يُسْـَٔلُ عَمَّا يَفْعَلُ وَهُمْ يُسْـَٔلُوْنَ Lā yus'alu ammā yafalu wa hum yus'alūna. Allah tidak ditanya tentang apa yang Dia kerjakan, tetapi merekalah yang akan ditanya. اَمِ اتَّخَذُوْا مِنْ دُوْنِهٖٓ اٰلِهَةً ۗقُلْ هَاتُوْا بُرْهَانَكُمْۚ هٰذَا ذِكْرُ مَنْ مَّعِيَ وَذِكْرُ مَنْ قَبْلِيْۗ بَلْ اَكْثَرُهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَۙ الْحَقَّ فَهُمْ مُّعْرِضُوْنَ Amittakhażū min dūnihī ālihahtan, qul hātū burhānakum, hāżā żikru mam maiya wa żikru man qablī, bal akṡaruhum lā yalamūnal-ḥaqqa fahum muriḍūna. Apakah mereka mengambil tuhan-tuhan selain-Nya? Katakanlah Nabi Muhammad, “Kemukakanlah alasan-alasanmu! Ini ajaran tauhid adalah sesuatu yang selalu diingatkan kepada orang yang bersamaku dan kepada orang sebelumku.” Akan tetapi, kebanyakan mereka tidak mengetahui yang hak kebenaran sehingga mereka berpaling. وَمَآ اَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَّسُوْلٍ اِلَّا نُوْحِيْٓ اِلَيْهِ اَنَّهٗ لَآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنَا۠ فَاعْبُدُوْنِ Wa mā arsalnā min qablika mir rasūlin illā nūḥī ilaihi annahū lā ilāha illā ana fabudūni. Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum engkau Nabi Muhammad, melainkan Kami mewahyukan kepadanya bahwa tidak ada tuhan selain Aku. Maka, sembahlah Aku. وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمٰنُ وَلَدًا سُبْحٰنَهٗ ۗبَلْ عِبَادٌ مُّكْرَمُوْنَ ۙ Wa qāluttakhażar-raḥmānu waladan subḥānahū, bal ibādum mukramūna. Mereka berkata, “Tuhan Yang Maha Pengasih telah menjadikan malaikat sebagai anak.” Mahasuci Dia. Sebaliknya, mereka para malaikat itu adalah hamba-hamba yang dimuliakan. لَا يَسْبِقُوْنَهٗ بِالْقَوْلِ وَهُمْ بِاَمْرِهٖ يَعْمَلُوْنَ Lā yasbiqūnahū bil-qauli wa hum bi'amrihī yamalūna. Mereka tidak berbicara mendahului-Nya dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya. يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يَشْفَعُوْنَۙ اِلَّا لِمَنِ ارْتَضٰى وَهُمْ مِّنْ خَشْيَتِهٖ مُشْفِقُوْنَ Yalamū mā baina aidīhim wa mā khalfahum wa lā yasyfaūna illā limanirtaḍā wa hum min khasy-yatihī musyfiqūna. Dia Allah mengetahui segala sesuatu yang ada di hadapan mereka malaikat dan yang ada di belakang mereka. Mereka tidak memberi syafaat melainkan kepada orang yang Dia ridai dan mereka selalu berhati-hati karena takut kepada-Nya. ۞ وَمَنْ يَّقُلْ مِنْهُمْ اِنِّيْٓ اِلٰهٌ مِّنْ دُوْنِهٖ فَذٰلِكَ نَجْزِيْهِ جَهَنَّمَۗ كَذٰلِكَ نَجْزِى الظّٰلِمِيْنَ ࣖ Wa may yaqul minhum innī ilāhun min dūnihī fa żālika najzīhi jahannama, każālika najziẓ-ẓālimīna. Siapa saja di antara mereka malaikat yang berkata, “Sesungguhnya aku adalah tuhan selain-Nya,” maka dia itu Kami beri balasan dengan neraka Jahanam. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang zalim. اَوَلَمْ يَرَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَنَّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنٰهُمَاۗ وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاۤءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّۗ اَفَلَا يُؤْمِنُوْنَ Awalam yaral-lażīna kafarū annas-samāwāti wal-arḍa kānatā ratqan fa fataqnāhumā, wa jaalnā minal-mā'i kulla syai'in ḥayyin, afalā yu'minūna. Apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi, keduanya, dahulu menyatu, kemudian Kami memisahkan keduanya dan Kami menjadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air? Maka, tidakkah mereka beriman? وَجَعَلْنَا فِى الْاَرْضِ رَوَاسِيَ اَنْ تَمِيْدَ بِهِمْۖ وَجَعَلْنَا فِيْهَا فِجَاجًا سُبُلًا لَّعَلَّهُمْ يَهْتَدُوْنَ Wa jaalnā fil-arḍi rawāsiya an tamīda bihim, wa jaanā fīhā fijājan subulal laallahum yahtadūna. Kami telah menjadikan di bumi gunung-gunung yang kukuh agar tidak berguncang bersama mereka dan Kami menjadikan pula di sana jalan-jalan yang luas agar mereka mendapat petunjuk. وَجَعَلْنَا السَّمَاۤءَ سَقْفًا مَّحْفُوْظًاۚ وَهُمْ عَنْ اٰيٰتِهَا مُعْرِضُوْنَ Wa jaalnas-samā'a saqfam maḥfūẓān, wa hum an āyātihā muriḍūna. Kami menjadikan langit sebagai atap yang terpelihara, tetapi mereka tetap berpaling dari tanda-tandanya yang menunjukkan kebesaran Allah, seperti matahari dan bulan. وَهُوَ الَّذِيْ خَلَقَ الَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَۗ كُلٌّ فِيْ فَلَكٍ يَّسْبَحُوْنَ Wa huwal-lażī khalaqal-laila wan-nahāra wasy-syamsa wal-qamara, kullun fī falakiy yasbaḥūna. Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing beredar pada garis edarnya. وَمَا جَعَلْنَا لِبَشَرٍ مِّنْ قَبْلِكَ الْخُلْدَۗ اَفَا۟ىِٕنْ مِّتَّ فَهُمُ الْخٰلِدُوْنَ Wa mā jaalnā libasyarim min qablikal-khulda, afa'im mitta fahumul-khālidūna. Kami tidak menjadikan keabadian bagi seorang manusia pun sebelum engkau Nabi Muhammad. Maka, jika engkau wafat, apakah mereka akan kekal? كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَنَبْلُوْكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۗوَاِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ Kullu nafsin żā'iqatul-mauti, wa nablūkum bisy-syarri wal-khairi fitnahtan, wa ilainā turjaūna. Setiap yang bernyawa akan merasakan kematian. Kami menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Kepada Kamilah kamu akan dikembalikan. وَاِذَا رَاٰكَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اِنْ يَّتَّخِذُوْنَكَ اِلَّا هُزُوًاۗ اَهٰذَا الَّذِيْ يَذْكُرُ اٰلِهَتَكُمْۚ وَهُمْ بِذِكْرِ الرَّحْمٰنِ هُمْ كٰفِرُوْنَ Wa iżā ra'ākal-lażīna kafarū iy yattakhiżūnaka illā huzuwān, ahāżal-lażī yażkuru ālihatakum, wa hum biżikrir-raḥmāni hum kāfirūna. Apabila orang-orang yang kufur itu melihat engkau Nabi Muhammad, mereka hanya menjadikan engkau bahan ejekan. Mereka mengatakan, “Inikah orang yang mencela tuhan-tuhanmu?” Padahal, mereka orang yang ingkar mengingat Allah Yang Maha Pengasih. خُلِقَ الْاِنْسَانُ مِنْ عَجَلٍۗ سَاُورِيْكُمْ اٰيٰتِيْ فَلَا تَسْتَعْجِلُوْنِ Khuliqal-insānu min ajalin, sa'urīkum āyātī falā tastajilūni. Manusia diciptakan bersifat tergesa-gesa. Kelak Aku akan memperlihatkan kepadamu azab yang menjadi tanda-tanda kekuasaan- Ku. Maka, janganlah kamu meminta Aku menyegerakannya. وَيَقُوْلُوْنَ مَتٰى هٰذَا الْوَعْدُ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ Wa yaqūlūna matā hāżal-wadu in kuntum ṣādiqīna. Mereka berkata, “Kapankah janji ini akan datang, jika kamu orang yang benar?” لَوْ يَعْلَمُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا حِيْنَ لَا يَكُفُّوْنَ عَنْ وُّجُوْهِهِمُ النَّارَ وَلَا عَنْ ظُهُوْرِهِمْ وَلَا هُمْ يُنْصَرُوْنَ Lau yalamul-lażīna kafarū ḥīna lā yakuffūna aw wujūhihimun nāra wa lā an ẓuhūrihim wa lā hum yunṣarūna. Seandainya orang-orang yang kufur itu mengetahui saat mereka tidak mampu mengelakkan api neraka dari wajah dan punggung mereka dan saat mereka tidak mendapat pertolongan, tentulah mereka tidak meminta agar azab itu disegerakan. بَلْ تَأْتِيْهِمْ بَغْتَةً فَتَبْهَتُهُمْ فَلَا يَسْتَطِيْعُوْنَ رَدَّهَا وَلَا هُمْ يُنْظَرُوْنَ Bal ta'tīhim bagtatan fa tabhatuhum falā yastaṭīūna raddahā wa lā hum yunẓarūna. Sebenarnya hari Kiamat itu akan datang kepada mereka secara tiba-tiba, lalu menjadikan mereka panik. Maka, mereka tidak sanggup menolaknya dan tidak pula diberi penangguhan waktu. وَلَقَدِ اسْتُهْزِئَ بِرُسُلٍ مِّنْ قَبْلِكَ فَحَاقَ بِالَّذِيْنَ سَخِرُوْا مِنْهُمْ مَّا كَانُوْا بِهٖ يَسْتَهْزِءُوْنَ ࣖ Wa laqadistuhzi'a birusulim min qablika fa ḥāqa bil-lażīna sakhirū minhum mā kānū bihī yastahzi'ūna. Sungguh, rasul-rasul sebelum engkau Nabi Muhammad telah diperolok-olokkan, lalu karena itu turunlah kepada orang-orang yang mencemooh mereka rasul-rasul apa azab yang selalu mereka perolok-olokkan. قُلْ مَنْ يَّكْلَؤُكُمْ بِالَّيْلِ وَالنَّهَارِ مِنَ الرَّحْمٰنِۗ بَلْ هُمْ عَنْ ذِكْرِ رَبِّهِمْ مُّعْرِضُوْنَ Qul may yakla'ukum bil-laili wan-nahāri minar-raḥmāni, bal hum an żikrihim muriḍūna. Katakanlah, “Siapakah yang akan menjaga kamu pada waktu malam dan siang dari siksaan Allah Yang Maha Pengasih?” Bahkan, mereka berpaling dari mengingat Tuhan mereka. اَمْ لَهُمْ اٰلِهَةٌ تَمْنَعُهُمْ مِّنْ دُوْنِنَاۗ لَا يَسْتَطِيْعُوْنَ نَصْرَ اَنْفُسِهِمْ وَلَا هُمْ مِّنَّا يُصْحَبُوْنَ Am lahum ālihatun tamnauhum min dūninā, lā yastaṭīūna naṣra anfusihim wa lā hum minnā yuṣḥabūna. Ataukah mereka mempunyai tuhan-tuhan selain Kami yang dapat memelihara mereka dari azab Kami? Tuhan-tuhan mereka itu tidak sanggup menolong diri mereka sendiri dan tidak pula dilindungi dari azab Kami. بَلْ مَتَّعْنَا هٰٓؤُلَاۤءِ وَاٰبَاۤءَهُمْ حَتّٰى طَالَ عَلَيْهِمُ الْعُمُرُۗ اَفَلَا يَرَوْنَ اَنَّا نَأْتِى الْاَرْضَ نَنْقُصُهَا مِنْ اَطْرَافِهَاۗ اَفَهُمُ الْغٰلِبُوْنَ Bal mattanā hā'ulā'i wa ābā'ahum ḥattā ṭāla alaihimul-umuru, afalā yarauna annā na'til-arḍa nanquṣuhā min aṭrāfihā, afahumul-gālibūna. Sebenarnya Kami telah memberi mereka dan nenek moyang mereka kenikmatan hidup di dunia hingga panjang usia mereka. Maka, tidakkah mereka melihat bahwa Kami mendatangi negeri yang berada di bawah kekuasaan orang kafir, lalu Kami kurangi luasnya dari ujung-ujungnya? Merekakah yang menang? قُلْ اِنَّمَآ اُنْذِرُكُمْ بِالْوَحْيِۖ وَلَا يَسْمَعُ الصُّمُّ الدُّعَاۤءَ اِذَا مَا يُنْذَرُوْنَ Qul innamā unżirukum bil-waḥyi, wa lā yasmauṣ-ṣummud-duā'a iżā mā yunżarūna. Katakanlah Nabi Muhammad, “Sesungguhnya aku hanya memperingatkanmu dengan wahyu.” Akan tetapi, orang-orang tuli musyrik tidak mendengarkan seruan bila mereka diberi peringatan. وَلَىِٕنْ مَّسَّتْهُمْ نَفْحَةٌ مِّنْ عَذَابِ رَبِّكَ لَيَقُوْلُنَّ يٰوَيْلَنَآ اِنَّا كُنَّا ظٰلِمِيْنَ Wa la'im massathum nafḥatum min ażābi rabbika layaqūlunna yā wailanā innā kunnā ẓālimīna. Jika mereka ditimpa sedikit saja azab Tuhanmu, pastilah mereka berkata, “Celakalah kami! Sesungguhnya kami adalah orang yang selalu menzalimi diri sendiri.” وَنَضَعُ الْمَوَازِيْنَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيٰمَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔاۗ وَاِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ اَتَيْنَا بِهَاۗ وَكَفٰى بِنَا حٰسِبِيْنَ Wa naḍaul-mawāzīnal-qisṭa liyaumil-qiyāmati falā tuẓlamu nafsun syai'ān, wa in kāna miṡqāla ḥabbatim min khardalin atainā bihā, wa kafā binā ḥāsibīna. Kami akan meletakkan timbangan amal yang tepat pada hari Kiamat, sehingga tidak seorang pun dirugikan walaupun sedikit. Sekalipun amal itu hanya seberat biji sawi, pasti Kami mendatangkannya. Cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan. وَلَقَدْ اٰتَيْنَا مُوْسٰى وَهٰرُوْنَ الْفُرْقَانَ وَضِيَاۤءً وَّذِكْرًا لِّلْمُتَّقِيْنَ ۙ Wa laqad ātainā mūsā wa hārūnal-furqāna wa ḍiyā'aw wa żikral lil-muttaqīna. Sungguh, Kami telah menganugerahkan kepada Musa dan Harun Al-Furqan Kitab Taurat, sinar kehidupan, dan peringatan bagi orang-orang yang bertakwa. الَّذِيْنَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ وَهُمْ مِّنَ السَّاعَةِ مُشْفِقُوْنَ Allażīna yakhsyauna rabbahum bil-gaibi wa hum minas-sāati musyfiqūna. Yaitu orang-orang yang takut azab Tuhannya, sekalipun mereka tidak melihat-Nya, dan mereka merasa takut akan tibanya hari Kiamat. وَهٰذَا ذِكْرٌ مُّبٰرَكٌ اَنْزَلْنٰهُۗ اَفَاَنْتُمْ لَهٗ مُنْكِرُوْنَ ࣖ Wa hāżā żikrum mubārakun anzalnāhu, afa antum lahū munkirūna. Ini Al-Qur’an adalah peringatan yang diberkahi yang telah Kami turunkan. Maka, apakah kamu menjadi pengingkar terhadapnya? ۞ وَلَقَدْ اٰتَيْنَآ اِبْرٰهِيْمَ رُشْدَهٗ مِنْ قَبْلُ وَكُنَّا بِهٖ عٰلِمِيْنَ Wa laqad ātainā ibrāhīma rusydahū min qablu wa kunnā bihī ālimīna. Sungguh, Kami benar-benar telah menganugerahkan kepada Ibrahim petunjuk sebelum Musa dan Harun dan Kami telah mengetahui dirinya. اِذْ قَالَ لِاَبِيْهِ وَقَوْمِهٖ مَا هٰذِهِ التَّمَاثِيْلُ الَّتِيْٓ اَنْتُمْ لَهَا عٰكِفُوْنَ Iż qāla li'abīhi wa qaumihī mā hāżihit-tamāṡīlul-latī antum lahā ākifūna. Ingatlah ketika dia Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya, “Patung-patung apakah ini yang kamu tekun menyembahnya?” قَالُوْا وَجَدْنَآ اٰبَاۤءَنَا لَهَا عٰبِدِيْنَ Qālū wajadnā ābā'anā lahā ābidīna. Mereka menjawab, “Kami mendapati nenek moyang kami menjadi para penyembahnya” قَالَ لَقَدْ كُنْتُمْ اَنْتُمْ وَاٰبَاۤؤُكُمْ فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ Qāla laqad kuntum antum wa ābā'ukum fī ḍalālim mubīnin. Dia Ibrahim berkata, “Sungguh, kamu dan nenek moyang kamu berada dalam kesesatan yang nyata.” قَالُوْٓا اَجِئْتَنَا بِالْحَقِّ اَمْ اَنْتَ مِنَ اللّٰعِبِيْنَ Qālū aji'tanā bil-ḥaqqi am anta minal-lāibīna. Mereka berkata, “Apakah engkau datang kepada kami membawa kebenaran atau engkau hanya bermain-main?” قَالَ بَلْ رَّبُّكُمْ رَبُّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ الَّذِيْ فَطَرَهُنَّۖ وَاَنَا۠ عَلٰى ذٰلِكُمْ مِّنَ الشّٰهِدِيْنَ Qāla bar rabbukum rabbus-samāwāti wal-arḍil-lażī faṭarahunna, wa ana alā żālikum minasy-syāhidīna. Dia Ibrahim menjawab, “Sebenarnya, Tuhan kamu adalah Tuhan langit dan bumi yang telah menciptakannya dan aku adalah salah satu saksi atas itu.” وَتَاللّٰهِ لَاَكِيْدَنَّ اَصْنَامَكُمْ بَعْدَ اَنْ تُوَلُّوْا مُدْبِرِيْنَ Wa tallāhi la'akīdanna aṣnāmakum bada an tuwallū mudbirīna. Nabi Ibrahim berkata dalam hatinya, “Demi Allah, sungguh, aku akan melakukan tipu daya terhadap berhala-berhalamu setelah kamu pergi meninggalkannya.” فَجَعَلَهُمْ جُذٰذًا اِلَّا كَبِيْرًا لَّهُمْ لَعَلَّهُمْ اِلَيْهِ يَرْجِعُوْنَ Fa jaalahum jużāżan illā kabīral lahum laallahum ilaihi yarjiūna. Dia Ibrahim lalu menjadikan mereka berhala-berhala itu hancur berkeping-keping, kecuali satu patung yang terbesar milik mereka agar mereka kembali untuk bertanya kepadanya. قَالُوْا مَنْ فَعَلَ هٰذَا بِاٰلِهَتِنَآ اِنَّهٗ لَمِنَ الظّٰلِمِيْنَ Qālū man faala hāżā bi'ālihatinā innahū laminaẓ-ẓālimīna. Mereka berkata, “Siapakah yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami? Sesungguhnya dia termasuk orang-orang zalim.” قَالُوْا سَمِعْنَا فَتًى يَّذْكُرُهُمْ يُقَالُ لَهٗٓ اِبْرٰهِيْمُ ۗ Qālū saminā fatay yażkuruhum yuqālu lahū ibrāhīmu. Mereka para penyembah berhala yang lain berkata, “Kami mendengar seorang pemuda yang mencela mereka berhala-berhala. Dia dipanggil dengan nama Ibrahim.” قَالُوْا فَأْتُوْا بِهٖ عَلٰٓى اَعْيُنِ النَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَشْهَدُوْنَ Qālū fa'tū bihī alā ayunin-nāsi laallahum yasyhadūna. Mereka berkata, “Kalau demikian, bawalah dia dengan diperlihatkan kepada orang banyak agar mereka menyaksikan-nya.” قَالُوْٓا ءَاَنْتَ فَعَلْتَ هٰذَا بِاٰلِهَتِنَا يٰٓاِبْرٰهِيْمُ ۗ Qālū a'anta faalta hāżā bi'ālihatinā yā ibrāhīmu. Mereka bertanya, “Apakah engkau yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami, wahai Ibrahim?” قَالَ بَلْ فَعَلَهٗ كَبِيْرُهُمْ هٰذَا فَسْـَٔلُوْهُمْ اِنْ كَانُوْا يَنْطِقُوْنَ Qāla bal faalahū kabīruhum hāżā fas'alūhum in kānū yanṭiqūna. Dia Ibrahim menjawab, “Sebenarnya patung besar ini yang melakukannya. Tanyakanlah kepada mereka patung-patung lainnya jika mereka dapat berbicara.” فَرَجَعُوْٓا اِلٰٓى اَنْفُسِهِمْ فَقَالُوْٓا اِنَّكُمْ اَنْتُمُ الظّٰلِمُوْنَ ۙ Fa rajaū ilā anfusihim fa qālū innakum antumuẓ-ẓālimūna. Maka, mereka kembali kepada diri mereka sendiri mulai sadar lalu berkata kepada sesama mereka, “Sesungguhnya kamulah yang menzalimi diri sendiri.” ثُمَّ نُكِسُوْا عَلٰى رُءُوْسِهِمْۚ لَقَدْ عَلِمْتَ مَا هٰٓؤُلَاۤءِ يَنْطِقُوْنَ Ṡumma nukisū alā ru'ūsihim, laqad alimta mā hā'ulā'i yanṭiqūna. Kemudian mereka menundukkan kepala lalu berkata, “Engkau Ibrahim pasti tahu bahwa berhala-berhala itu tidak dapat berbicara.” قَالَ اَفَتَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ مَا لَا يَنْفَعُكُمْ شَيْـًٔا وَّلَا يَضُرُّكُمْ ۗ Qāla afatabudūna min dūnillāhi mā lā yanfaukum syai'aw wa lā yaḍurrukum. Dia Ibrahim berkata, “Mengapa kamu menyembah sesuatu selain Allah yang tidak dapat memberi manfaat sedikit pun dan tidak pula mendatangkan mudarat kepada kamu? اُفٍّ لَّكُمْ وَلِمَا تَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗاَفَلَا تَعْقِلُوْنَ Uffil lakum wa limā tabudūna min dūnillāhi, afalā taqilūna. Celakalah kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah! Apakah kamu tidak mengerti?” قَالُوْا حَرِّقُوْهُ وَانْصُرُوْٓا اٰلِهَتَكُمْ اِنْ كُنْتُمْ فٰعِلِيْنَ Qālū ḥarriqūhu wanṣurū ālihatakum in kuntum fāilīna. Mereka berkata, “Bakarlah dia Ibrahim dan bantulah tuhan-tuhan kamu jika kamu benar-benar hendak berbuat.” قُلْنَا يٰنَارُ كُوْنِيْ بَرْدًا وَّسَلٰمًا عَلٰٓى اِبْرٰهِيْمَ ۙ Qulnā yā nāru kūnī bardaw wa salāman alā ibrāhīma. Kami Allah berfirman, “Wahai api, jadilah dingin dan keselamatan bagi Ibrahim!” وَاَرَادُوْا بِهٖ كَيْدًا فَجَعَلْنٰهُمُ الْاَخْسَرِيْنَ ۚ Wa arādū bihī kaidan fa jaalnāhumul-akhsarīna. Mereka hendak berbuat jahat terhadap Ibrahim, tetapi Kami menjadikan mereka itu orang-orang yang paling rugi. وَنَجَّيْنٰهُ وَلُوْطًا اِلَى الْاَرْضِ الَّتِيْ بٰرَكْناَ فِيْهَا لِلْعٰلَمِيْنَ Wa najjaināhu wa lūṭan ilal-arḍil-latī bāraknā fīhā lil-ālamīna. Kami menyelamatkannya Ibrahim dan Lut ke tanah Syam yang telah Kami berkahi untuk seluruh alam. وَوَهَبْنَا لَهٗٓ اِسْحٰقَ وَيَعْقُوْبَ نَافِلَةً ۗوَكُلًّا جَعَلْنَا صٰلِحِيْنَ Wa wahabnā lahū isḥāqa wa yaqūba nāfilahtan, wa kullan jaalnā ṣāliḥīna. Kami juga menganugerahkan kepadanya Ibrahim Ishaq anak dan sebagai tambahan Kami anugerahkan pula Yaqub cucu. Masing-masing Kami jadikan orang yang saleh. وَجَعَلْنٰهُمْ اَىِٕمَّةً يَّهْدُوْنَ بِاَمْرِنَا وَاَوْحَيْنَآ اِلَيْهِمْ فِعْلَ الْخَيْرٰتِ وَاِقَامَ الصَّلٰوةِ وَاِيْتَاۤءَ الزَّكٰوةِۚ وَكَانُوْا لَنَا عٰبِدِيْنَ ۙ Wa jaalnāhum a'immatay yahdūna bi'amrinā wa auḥainā ilaihim filal-khairāti wa iqāmaṣ-ṣalāti wa ītā'az-zakāhti, wa kānū lanā ābidīna. Kami menjadikan mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk atas perintah Kami dan Kami mewahyukan kepada mereka perintah berbuat kebaikan, menegakkan salat, dan menunaikan zakat, serta hanya kepada Kami mereka menyembah. وَلُوْطًا اٰتَيْنٰهُ حُكْمًا وَّعِلْمًا وَّنَجَّيْنٰهُ مِنَ الْقَرْيَةِ الَّتِيْ كَانَتْ تَّعْمَلُ الْخَبٰۤىِٕثَ ۗاِنَّهُمْ كَانُوْا قَوْمَ سَوْءٍ فٰسِقِيْنَۙ Wa lūṭan ātaināhu ḥumkaw wa ilmaw wa najjaināhu minal-qaryatil-latī kānat tamalul-khabā'iṡa, innahum kānū qauma sau'in fāsiqīna. Kepada Lut, Kami menganugerahkan hikmah serta ilmu dan Kami menyelamatkannya dari azab yang telah menimpa penduduk negeri Sodom yang melakukan perbuatan keji. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang jahat lagi fasik. وَاَدْخَلْنٰهُ فِيْ رَحْمَتِنَاۗ اِنَّهٗ مِنَ الصّٰلِحِيْنَ ࣖ Wa adkhalnāhu fī raḥmatinā, innahū minaṣ-ṣāliḥīna. Kami memasukkannya ke dalam rahmat Kami. Sesungguhnya dia termasuk golongan orang-orang yang saleh. وَنُوْحًا اِذْ نَادٰى مِنْ قَبْلُ فَاسْتَجَبْنَا لَهٗ فَنَجَّيْنٰهُ وَاَهْلَهٗ مِنَ الْكَرْبِ الْعَظِيْمِ ۚ Wa nūḥan iż nādā min qablu fastajabnā lahū fa najjaināhu wa ahlahū minal-karbil-aẓīmi. Ingatlah Nuh ketika dia berdoa sebelum itu. Kami memperkenankan doa-nya dan Kami menyelamatkannya bersama pengikutnya dari bencana yang besar. وَنَصَرْنٰهُ مِنَ الْقَوْمِ الَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَاۗ اِنَّهُمْ كَانُوْا قَوْمَ سَوْءٍ فَاَغْرَقْنٰهُمْ اَجْمَعِيْنَ Wa naṣarnāhu minal-qaumil-lażīna każżabū bi'āyātinā, innahum kānū qauma sau'in fa agraqnāhum ajmaīna. Kami menolongnya dari orang-orang yang telah mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang jahat, maka Kami tenggelamkan mereka semuanya. وَدَاوٗدَ وَسُلَيْمٰنَ اِذْ يَحْكُمٰنِ فِى الْحَرْثِ اِذْ نَفَشَتْ فِيْهِ غَنَمُ الْقَوْمِۚ وَكُنَّا لِحُكْمِهِمْ شٰهِدِيْنَ ۖ Wa dāwūda wa sulaimāna iż yaḥkumāni fil-ḥarṡi iż nafasyat fīhi ganamul-qaumi, wa kunnā liḥukmihim syāhidīna. Ingatlah Daud dan Sulaiman ketika mereka memberikan keputusan mengenai ladang yang dirusak pada malam hari oleh kambing-kambing milik kaumnya. Kami menyaksikan keputusan yang diberikan oleh mereka itu. فَفَهَّمْنٰهَا سُلَيْمٰنَۚ وَكُلًّا اٰتَيْنَا حُكْمًا وَّعِلْمًاۖ وَّسَخَّرْنَا مَعَ دَاوٗدَ الْجِبَالَ يُسَبِّحْنَ وَالطَّيْرَۗ وَكُنَّا فٰعِلِيْنَ Fa fahhamnāhā sulaimāna, wa kullan ātainā ḥukmaw wa ilmān, wa sakhkharnā maa dāwūdal-jibāla yusabbiḥna waṭ-ṭaira, wa kunnā fāilīna. Lalu, Kami memberi pemahaman kepada Sulaiman tentang keputusan yang lebih tepat. Kepada masing-masing Daud dan Sulaiman Kami memberi hikmah dan ilmu. Kami menundukkan gunung-gunung dan burung-burung untuk bertasbih bersama Daud. Kamilah yang melakukannya. وَعَلَّمْنٰهُ صَنْعَةَ لَبُوْسٍ لَّكُمْ لِتُحْصِنَكُمْ مِّنْۢ بَأْسِكُمْۚ فَهَلْ اَنْتُمْ شٰكِرُوْنَ Wa allamnāhu ṣanata labūsil lakum lituḥṣinakum mim ba'sikum, fahal antum syākirūna. Kami mengajarkan pula kepada Daud cara membuat baju besi untukmu guna melindungimu dari serangan musuhmu dalam peperangan. Maka, apakah kamu bersyukur kepada Allah? وَلِسُلَيْمٰنَ الرِّيْحَ عَاصِفَةً تَجْرِيْ بِاَمْرِهٖٓ اِلَى الْاَرْضِ الَّتِيْ بٰرَكْنَا فِيْهَاۗ وَكُنَّا بِكُلِّ شَيْءٍ عٰلِمِيْنَ Wa lisulaimānar-rīḥa āṣifatan tajrī bi'amrihī ilal-arḍil-latī bāraknā fīhā, wa kunnā bikulli syai'in ālimīna. Kami menundukkan pula untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berembus dengan perintahnya ke negeri yang Kami beri berkah padanya. Kami Maha Mengetahui segala sesuatu. وَمِنَ الشَّيٰطِيْنِ مَنْ يَّغُوْصُوْنَ لَهٗ وَيَعْمَلُوْنَ عَمَلًا دُوْنَ ذٰلِكَۚ وَكُنَّا لَهُمْ حٰفِظِيْنَ ۙ Wa minasy-syayāṭīna may yagūṣūna lahū wa yamalūna amalan dūna żālika, wa kunnā lahum ḥāfiẓīna. Kami tundukkan pula kepada Sulaiman segolongan setan yang menyelam ke dalam laut untuknya dan mengerjakan pekerjaan selain itu. Kamilah yang memelihara mereka itu. ۞ وَاَيُّوْبَ اِذْ نَادٰى رَبَّهٗٓ اَنِّيْ مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَاَنْتَ اَرْحَمُ الرّٰحِمِيْنَ ۚ Wa ayyūba iż nādā rabbahū annī massaniyaḍ-ḍurru wa anta arḥamur-rāḥimīna. Ingatlah Ayyub ketika dia berdoa kepada Tuhannya, “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang.” فَاسْتَجَبْنَا لَهٗ فَكَشَفْنَا مَا بِهٖ مِنْ ضُرٍّ وَّاٰتَيْنٰهُ اَهْلَهٗ وَمِثْلَهُمْ مَّعَهُمْ رَحْمَةً مِّنْ عِنْدِنَا وَذِكْرٰى لِلْعٰبِدِيْنَ ۚ Fastajabnā lahū fa kasyafnā mā bihī min ḍurriw wa ātaināhu ahlahū wa miṡlahum maahum raḥmatam min indinā wa żikrā lil-ābidīna. Maka, Kami mengabulkan doa-nya, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya, Kami mengembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami melipatgandakan jumlah mereka sebagai suatu rahmat dari Kami dan pengingat bagi semua yang menyembah Kami. وَاِسْمٰعِيْلَ وَاِدْرِيْسَ وَذَا الْكِفْلِۗ كُلٌّ مِّنَ الصّٰبِرِيْنَ ۙ Wa ismāīla wa idrīsa wa żal-kifli, kullum minaṣ-ṣābirīna. Ingatlah pula Ismail, Idris, dan Zulkifli. Mereka semua termasuk orang-orang sabar. وَاَدْخَلْنٰهُمْ فِيْ رَحْمَتِنَاۗ اِنَّهُمْ مِّنَ الصّٰلِحِيْنَ Wa adkhalnāhum fī raḥmatinā, innahum minaṣ-ṣāliḥīna. Kami memasukkan mereka ke dalam rahmat Kami. Sesungguhnya mereka termasuk orang-orang saleh. وَذَا النُّوْنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ اَنْ لَّنْ نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنْ لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ ۚ Wa żan-nūni iż żahaba mugāḍiban fa ẓanna allan naqdira alaihi fa nādā fiẓ-ẓulumāti allā ilāha illā anta subḥānaka innī kuntu minaẓ-ẓālimīna. Ingatlah pula Zun Nun Yunus ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya. Maka, dia berdoa dalam kegelapan yang berlapis-lapis, “Tidak ada tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim.” فَاسْتَجَبْنَا لَهٗۙ وَنَجَّيْنٰهُ مِنَ الْغَمِّۗ وَكَذٰلِكَ نُـْۨجِى الْمُؤْمِنِيْنَ Fastajabnā lahū wa najjaināhu minal-gammi, wa każālika nunjil-mu'minīna. Kami lalu mengabulkan doa-nya dan Kami menyelamatkannya dari kedukaan. Demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang mukmin. وَزَكَرِيَّآ اِذْ نَادٰى رَبَّهٗ رَبِّ لَا تَذَرْنِيْ فَرْدًا وَّاَنْتَ خَيْرُ الْوٰرِثِيْنَ ۚ Wa zakariyyā iż nādā rabbahū rabbi lā tażarnī fardaw wa anta khairul-wāriṡīna. Ingatlah Zakaria ketika dia berdoa kepada Tuhannya, “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan aku hidup seorang diri tanpa keturunan, sedang Engkau adalah sebaik-baik waris. فَاسْتَجَبْنَا لَهٗ ۖوَوَهَبْنَا لَهٗ يَحْيٰى وَاَصْلَحْنَا لَهٗ زَوْجَهٗۗ اِنَّهُمْ كَانُوْا يُسٰرِعُوْنَ فِى الْخَيْرٰتِ وَيَدْعُوْنَنَا رَغَبًا وَّرَهَبًاۗ وَكَانُوْا لَنَا خٰشِعِيْنَ Fastajabnā lahū, wa wahabnā lahū yaḥyā wa aṣlaḥnā lahū zaujahū, innahum kānū yusāriūna fil-khairāti wa yadūnanā ragabaw wa rahabān, wa kānū lanā khāsyiīna. Maka, Kami mengabulkan doa-nya, menganugerahkan Yahya kepadanya, dan menjadikan istrinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka selalu bersegera dalam mengerjakan kebaikan dan berdoa kepada Kami dengan penuh harap dan cemas. Mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada Kami. وَالَّتِيْٓ اَحْصَنَتْ فَرْجَهَا فَنَفَخْنَا فِيْهَا مِنْ رُّوْحِنَا وَجَعَلْنٰهَا وَابْنَهَآ اٰيَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ Wal-latī aḥṣanat farjahā fa nafakhnā fīhā mir rūḥinā wa jaalnāhā wabnahā āyatal lil-ālamīna. Ingatlah pula Maryam yang memelihara kehormatannya, lalu Kami meniupkan roh dari Kami ke dalam tubuh-nya. Kami menjadikan dia dan anaknya sebagai tanda kebesaran Kami bagi seluruh alam. اِنَّ هٰذِهٖٓ اُمَّتُكُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةًۖ وَّاَنَا۠ رَبُّكُمْ فَاعْبُدُوْنِ Inna hāżihī ummatukum ummataw wāḥidahtan, wa ana rabbukum fabudūni. Sesungguhnya ini agama tauhid adalah agamamu, agama yang satu, dan Aku adalah Tuhanmu. Maka, sembahlah Aku. وَتَقَطَّعُوْٓا اَمْرَهُمْ بَيْنَهُمْۗ كُلٌّ اِلَيْنَا رٰجِعُوْنَ ࣖ Wa taqaṭṭaū amrahum bainahum, kullun ilainā rājiūna. Akan tetapi, mereka terpecah-belah dalam urusan agama di antara mereka. Masing-masing golongan itu akan kembali kepada Kami. فَمَنْ يَّعْمَلْ مِنَ الصّٰلِحٰتِ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَا كُفْرَانَ لِسَعْيِهٖۚ وَاِنَّا لَهٗ كٰتِبُوْنَ Famay yamal minaṣ-ṣāliḥāti wa huwa mu'minun falā kufrāna lisayihī, wa innā lahū kātibūna. Siapa yang mengerjakan kebajikan dan dia beriman, maka usahanya tidak akan diingkari disia-siakan. Sesungguhnya Kamilah yang mencatat untuknya. وَحَرٰمٌ عَلٰى قَرْيَةٍ اَهْلَكْنٰهَآ اَنَّهُمْ لَا يَرْجِعُوْنَ Wa ḥarāmun alā qaryatin ahlaknāhā, innahum lā yarjiūna. Mustahil bagi penduduk suatu negeri yang telah Kami binasakan akan kembali ke dunia, حَتّٰىٓ اِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوْجُ وَمَأْجُوْجُ وَهُمْ مِّنْ كُلِّ حَدَبٍ يَّنْسِلُوْنَ Ḥattā iżā futiḥat ya'jūju wa ma'jūju wa hum min kulli ḥadabiy yansilūna. hingga apabila tembok Ya’juj dan Ma’juj dibuka dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. وَاقْتَرَبَ الْوَعْدُ الْحَقُّ فَاِذَا هِيَ شَاخِصَةٌ اَبْصَارُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْاۗ يٰوَيْلَنَا قَدْ كُنَّا فِيْ غَفْلَةٍ مِّنْ هٰذَا بَلْ كُنَّا ظٰلِمِيْنَ Waqtarabal-wadul-ḥaqqu fa iżā hiya syākhiṣatun abṣārul-lażīna kafarū, yā wailanā qad kunnā fī gaflatim min hāżā bal kunnā ẓālimīna. Apabila janji yang benar yakni hari Kiamat telah makin dekat, tiba-tiba mata orang-orang yang kufur terbelalak. Mereka berkata, “Alangkah celakanya kami! Kami benar-benar lengah tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang zalim.” اِنَّكُمْ وَمَا تَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ حَصَبُ جَهَنَّمَۗ اَنْتُمْ لَهَا وٰرِدُوْنَ Innakum wa mā tabudūna min dūnillāhi ḥaṣabu jahannama, antum lahā wāridūna. Sesungguhnya kamu orang kafir dan apa yang kamu sembah selain Allah adalah bahan bakar neraka Jahanam. Kamu pasti masuk ke dalamnya. لَوْ كَانَ هٰٓؤُلَاۤءِ اٰلِهَةً مَّا وَرَدُوْهَاۗ وَكُلٌّ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ Lau kāna hā'ulā'i ālihatam mā waradūhā, wa kullun fīhā khālidūna. Seandainya berhala-berhala itu tuhan, tentu mereka tidak akan memasukinya neraka. Semuanya akan kekal di dalamnya. لَهُمْ فِيْهَا زَفِيْرٌ وَّهُمْ فِيْهَا لَا يَسْمَعُوْنَ Lahum fīhā zafīruw wa hum fīhā lā yasmaūna. Mereka merintih dan menjerit di dalamnya neraka dan mereka di dalamnya tidak dapat mendengar apa pun. اِنَّ الَّذِيْنَ سَبَقَتْ لَهُمْ مِّنَّا الْحُسْنٰىٓۙ اُولٰۤىِٕكَ عَنْهَا مُبْعَدُوْنَ ۙ Innal-lażīna sabaqat lahum minnal-ḥusnā, ulā'ika anhā mubadūna. Sesungguhnya orang-orang yang telah ada ketetapan yang baik untuk mereka dari Kami, mereka akan dijauhkan dari neraka. لَا يَسْمَعُوْنَ حَسِيْسَهَاۚ وَهُمْ فِيْ مَا اشْتَهَتْ اَنْفُسُهُمْ خٰلِدُوْنَ ۚ Lā yasmaūna ḥasīsahā, wa hum fīmasytahat anfusuhum khālidūna. Mereka tidak mendengar bunyi desis api neraka dan mereka kekal dalam menikmati semua yang mereka inginkan. لَا يَحْزُنُهُمُ الْفَزَعُ الْاَكْبَرُ وَتَتَلَقّٰىهُمُ الْمَلٰۤىِٕكَةُۗ هٰذَا يَوْمُكُمُ الَّذِيْ كُنْتُمْ تُوْعَدُوْنَ Lā yaḥzunuhumul-fazaul-akbaru wa tatalaqqāhumul-malā'ikahtu, hāżā yaumukumul-lażī kuntum tūadūna. Kejutan yang dahsyat hari Kiamat tidak membuat mereka sedih dan para malaikat akan menyambut mereka dengan ucapan, “Inilah harimu yang telah dijanjikan kepadamu.” يَوْمَ نَطْوِى السَّمَاۤءَ كَطَيِّ السِّجِلِّ لِلْكُتُبِۗ كَمَا بَدَأْنَآ اَوَّلَ خَلْقٍ نُّعِيْدُهٗۗ وَعْدًا عَلَيْنَاۗ اِنَّا كُنَّا فٰعِلِيْنَ Yauma naṭwis-samā'a kaṭayyis-sijilli lil-kutibi, kamā bada'nā awwala khalqin nuīduhū, wadan alainā, innā kunnā fāilīna. Ingatlah hari ketika Kami menggulung langit seperti halnya gulungan lembaran-lembaran catatan. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya lagi. Itu adalah janji yang pasti Kami tepati. Sesungguhnya Kami akan melaksanakannya. وَلَقَدْ كَتَبْنَا فِى الزَّبُوْرِ مِنْۢ بَعْدِ الذِّكْرِ اَنَّ الْاَرْضَ يَرِثُهَا عِبَادِيَ الصّٰلِحُوْنَ Wa laqad katabnā fiz-zabūri mim badiż-żikri annal-arḍa yariṡuhā ibādiyaṣ-ṣāliḥūna. Sungguh, Kami telah menuliskan di dalam Zabur setelah tertulis di dalam aż-Żikr Lauh Mahfuz bahwa bumi ini akan diwarisi oleh hamba-hamba-Ku yang saleh. اِنَّ فِيْ هٰذَا لَبَلٰغًا لِّقَوْمٍ عٰبِدِيْنَ ۗ Inna fī hāżā labalāgal liqaumin ābidīna. Sesungguhnya di dalam Al-Qur’an ini benar-benar terdapat pesan yang jelas bagi kaum penyembah Allah. وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ Wa mā arsalnāka illā raḥmatal lil-ālamīna. Kami tidak mengutus engkau Nabi Muhammad, kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam. قُلْ اِنَّمَا يُوْحٰىٓ اِلَيَّ اَنَّمَآ اِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّاحِدٌۚ فَهَلْ اَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ Qul innamā yūḥā ilayya annamā ilāhukum ilāhuw wāḥidun, fahal antum muslimūna. Katakanlah Nabi Muhammad, “Sesungguhnya yang diwahyukan kepadaku hanyalah ketetapan bahwa Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Maka, apakah kamu telah berserah diri kepada-Nya?” فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ اٰذَنْتُكُمْ عَلٰى سَوَاۤءٍۗ وَاِنْ اَدْرِيْٓ اَقَرِيْبٌ اَمْ بَعِيْدٌ مَّا تُوْعَدُوْنَ Fa in tawallau fa qul āżantukum alā sawā'in, wa in adrī aqarībun am baīdum mā tūadūna. Maka, jika mereka berpaling, katakanlah Nabi Muhammad, “Aku telah menyampaikan kepadamu seluruh ajaran sehingga kita mempunyai pengetahuan yang sama. Aku tidak mengetahui apakah yang diancamkan kepadamu itu sudah dekat atau masih jauh.” اِنَّهٗ يَعْلَمُ الْجَهْرَ مِنَ الْقَوْلِ وَيَعْلَمُ مَا تَكْتُمُوْنَ Innahū yalamul-jahra minal-qauli wa yalamu mā taktumūna. Sesungguhnya Dia mengetahui perkataan yang kamu ucapkan dengan terang-terangan dan mengetahui pula apa yang kamu rahasiakan. وَاِنْ اَدْرِيْ لَعَلَّهٗ فِتْنَةٌ لَّكُمْ وَمَتَاعٌ اِلٰى حِيْنٍ Wa in adrī laallahū fitnatul lakum wa matāun ilā ḥīnin. Aku tidak mengetahui bahwa boleh jadi hal itu penundaan azab merupakan cobaan dan kesenangan bagimu sampai waktu yang ditentukan. قٰلَ رَبِّ احْكُمْ بِالْحَقِّۗ وَرَبُّنَا الرَّحْمٰنُ الْمُسْتَعَانُ عَلٰى مَا تَصِفُوْنَ ࣖ Qāla rabbiḥkum bil-ḥaqqi, wa rabbunar-raḥmānul-mustaānu alā mā taṣifūna. Dia Nabi Muhammad berkata, “Ya Tuhanku, berilah keputusan dengan adil. Tuhan kami adalah Tuhan Yang Maha Pengasih dan yang dimintai segala pertolongan atas semua yang kamu katakan.”
\n
surat al anbiya ayat 87 latin
Bacaayat Al-Quran, Tafsir, dan Konten Islami Bahasa Indonesia. Baca ayat Al-Quran, Tafsir, dan Konten Islami Bahasa Indonesia 31 ibrahim 32 32 dalil+kitab+Al quran 33 jus berapa surat al an am ayat 59 34 at taubah ayat 105 35 dalil+kitab+taurat 36 Tajwid+surat+al+anbiya 37 Kitab+injil+alisra 38 zina 39 Surah Al ikhlas 40 Al maidah ayat 48
- Ayat seribu dinar merupakan bagian akhir dalam Surat At Thalaq, yakni pada ayat ke-2 dan seluruh ayat ke-3. Ayat ini diyakini tidak hanya mampu membuka pintu rezeki, namun juga meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Melansir dinamakan ayat seribu dinar karena jika ayat tersebut dibaca maka akan memudahkan kita dalam mencari rezeki. Baca juga Bacaan Doa setelah Mendengar Azan dalam Arab, Latin, dan Arti Terjemahan Bacaan Ayat Seribu Dinar وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا ۙ وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ۗاِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا Wamayyattaqillaaha yaj'allahuu makhrojaa wayarzuqhu min khaitsu laa yahtasib, wamayyatawakkal 'alallaahi fahuwa hasbuh, innallaaha baalighu amrihii qad ja'alallaahu likulli syai in qadraa. Artinya "Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya Rizki dari arah yang tidak dia duga. Dan barang siapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Dia mencukupinya. Sesungguhnya Allah akan mencapai urusanNya, sesungguhnya Allah telah mengadakan bagi tiap-tiap sesuatu ketentuan." QS. At Thalaq 2-3. Menurut Ibnu Katsir, maksud dari ayat "Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya Rizki dari arah yang tidak dia duga" adalah barangsiapa bertakwa kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya, meninggalkan larangan-Nya, maka Allah akan berikan jalan keluar untuk hamba tersebut dan memberi rezeki dari arah yang sebelumnya tidak disangka. Kemudian, dalam kitab Al Musnad disebutkan dari Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas, dari ayahnya, dari kakeknya, Abdullah bin Abbas Rasulullah bersabda, "Barang siapa banya beristighfar memohon ampunan, maka Allah akan menjadikan baginya setiap kesusahan menjadi kemudahan, setiap kesempitan menjadi kelapangan, dan akan Dia karuniai rizki dari arah yang tidak disangka-sangka." Hadits di atas sekaligus menjadi penguat tafsir ayat seribu dinar. Baca juga Doa Nabi Yunus dalam Surat Al Anbiya Ayat 87, Bacaan Doa Agar Terlepas dari Kesulitan Dikutip dari Badan Amil Zakat Nasional Baznas,Ayat seribu dinar mengandung beberapa keutamaan, satu di antaranya yakni bertakwa dengan menaati perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya. Bagi umat Muslim yang bertakwa, maka Allah akan memberikan jalan keluar dari segala urusannya dan mendatangkan rezeki dari jalan yang tidak terduga. Rezeki yang dimaksud dalam ayat seribu dinar tidak hanya berupa materi, namun juga bersifat spiritual seperti ketenangan, kelapangan dan kepuasan hati. Dahsyatnya ayat seribu dinar membuat banyak umat Muslim mengamalkan ayat tersebut sebagai doa memohon rezeki dari Allah SWT. Ayat seribu dinar dapat dibaca setiap harinya, khususnya setelah shalat fardhu, sambil senantiasa berikhtiar agar Allah melimpahkan rezeki yang dapat dinikmati di dunia maupun di akhirat kelak. Husein Hasibuan
TransliterasiLatin: Wa adkhalnāhum fī raḥmatinā, innahum minaṣ-ṣāliḥīn (QS. 21:86) Arti / Terjemahan: Kami telah memasukkan mereka kedalam rahmat Kami. Sesungguhnya mereka termasuk orang-orang yang saleh. (QS. Al-Anbiya' ayat 86) Tafsir Ringkas Kemenag Kementrian Agama RI. Dan ingatlah kisah para nabi yang berikut: Ismail, Idris
Merdeka > Al-Qur’an Digital Daftar Surat وَزَكَرِيَّآ اِذْ نَادٰى رَبَّهٗ رَبِّ لَا تَذَرْنِيْ فَرْدًا وَّاَنْتَ خَيْرُ الْوٰرِثِيْنَ ۚ 89. Dan ingatlah kisah Zakaria, ketika dia berdoa kepada Tuhannya, “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan aku hidup seorang diri tanpa keturunan dan Engkaulah ahli waris yang terbaik. Share Copy Copy Ayat 88 QS. Al-Anbiya' Ayat 90
SuratAl-Anbiya (Nabi-Nabi) Mekkah - 112 Ayat. Play / pause. 0:00. 0:00. volume. 21. Surat Al-Anbiya - Nabi-Nabi; Pilih Surat
21. QS. Al-Anbiya Para Nabi 112 ayat بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اِقۡتَرَبَ لِلنَّاسِ حِسَابُهُمۡ وَهُمۡ فِىۡ غَفۡلَةٍ مُّعۡرِضُوۡنَۚ Iqtaraba linnaasi hisaa buhum wa hum fii ghaflatim mu'riduun 1. Telah semakin dekat kepada manusia perhitungan amal mereka, sedang mereka dalam keadaan lalai dengan dunia, berpaling dari akhirat. مَا يَاۡتِيۡهِمۡ مِّنۡ ذِكۡرٍ مِّنۡ رَّبِّہِمۡ مُّحۡدَثٍ اِلَّا اسۡتَمَعُوۡهُ وَهُمۡ يَلۡعَبُوۡنَۙ Maa yaatiihim min zikrim mir Rabbihim muhdasin illas tama'uuhu wa hum yal'abuun 2. Setiap diturunkan kepada mereka ayat-ayat yang baru dari Tuhan, mereka mendengarkannya sambil bermain-main. لَاهِيَةً قُلُوۡبُهُمۡ ؕ وَاَسَرُّوا النَّجۡوَىۖ الَّذِيۡنَ ظَلَمُوۡا ۖ هَلۡ هٰذَاۤ اِلَّا بَشَرٌ مِّثۡلُكُمۡ ۚ اَفَتَاۡتُوۡنَ السِّحۡرَ وَاَنۡتُمۡ تُبۡصِرُوۡنَ Laahiyatan quluubuhum; wa asarrun najwal laziina zalamuu hal haazaa illaa basharum mislukum afataa tuunas sihra wa antum tubsiruun 3. Hati mereka dalam keadaan lalai. Dan orang-orang yang zhalim itu merahasiakan pembicaraan mereka, "Orang ini Muhammad tidak lain hanyalah seorang manusia juga seperti kamu. Apakah kamu menerima sihir itu padahal kamu menyaksikannya?" قٰلَ رَبِّىۡ يَعۡلَمُ الۡقَوۡلَ فِى السَّمَآءِ وَالۡاَرۡضِۖ وَهُوَ السَّمِيۡعُ الۡعَلِيۡمُ Qoola Rabbii ya'lamul qawla fis samaaa'i wal ardi wa Huwas Samii'ul Aliim 4. Dia Muhammad berkata, "Tuhanku mengetahui semua perkataan di langit dan di bumi, dan Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui!" بَلۡ قَالُوۡۤا اَضۡغَاثُ اَحۡلَامٍۢ بَلِ افۡتَـرٰٮهُ بَلۡ هُوَ شَاعِرٌ ۖۚ فَلۡيَاۡتِنَا بِاٰيَةٍ كَمَاۤ اُرۡسِلَ الۡاَوَّلُوۡنَ Bal qooluuu adghaasu ahlaamim balif taraahu bal huwa shaa'irun falyaatinaa bi Aayatin kamaa ursilal awwaluun 5. Bahkan mereka mengatakan, "Al-Qur'an itu buah mimpi-mimpi yang kacau, atau hasil rekayasanya Muhammad, atau bahkan dia hanya seorang penyair, cobalah dia datangkan kepada kita suatu tanda bukti, seperti halnya rasul-rasul yang diutus terdahulu." مَاۤ اٰمَنَتۡ قَبۡلَهُمۡ مِّنۡ قَرۡيَةٍ اَهۡلَـكۡنٰهَاۚ اَفَهُمۡ يُؤۡمِنُوۡنَ Maaa aaamanat qablahum min qaryatin ahlaknaahaa a-fahum yu'minuun 6. Penduduk suatu negeri sebelum mereka, yang telah Kami binasakan, mereka itu tidak beriman padahal telah Kami kirimkan bukti. Apakah mereka akan beriman? وَمَاۤ اَرۡسَلۡنَا قَبۡلَكَ اِلَّا رِجَالًا نُّوۡحِىۡۤ اِلَيۡهِمۡ فَاسْأَلُوا اَهۡلَ الذِّكۡرِ اِنۡ كُنۡتُمۡ لَا تَعۡلَمُوۡنَ Wa maaa arsalnaa qablaka illaa rijaalan nuuhiii ilaihim fas'aluu ahlaz zikri in kuntum laa ta'lamuun 7. Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelum engkau Muhammad, melainkan beberapa orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah kepada orang yang berilmu, jika kamu tidak mengetahui. وَمَا جَعَلۡنٰهُمۡ جَسَدًا لَّا يَاۡكُلُوۡنَ الطَّعَامَ وَمَا كَانُوۡا خٰلِدِيۡنَ Wa maa ja'alnaahum jasadal laa yaakuluunat ta'aama wa maa kaanuu khaalidiin 8. Dan Kami tidak menjadikan mereka rasul-rasul suatu tubuh yang tidak memakan makanan dan mereka tidak pula hidup kekal. ثُمَّ صَدَقۡنٰهُمُ الۡوَعۡدَ فَاَنۡجَيۡنٰهُمۡ وَمَنۡ نَّشَآءُ وَاَهۡلَكۡنَا الۡمُسۡرِفِيۡنَ summa sadaqnaa humul wa'da fa-anjainaahum wa man nashaaa'u wa ahlaknal musrifiin 9. Kemudian Kami tepati janji yang telah Kami janjikan kepada mereka. Maka Kami selamatkan mereka dan orang-orang yang Kami kehendaki, dan Kami binasakan orang-orang yang melampaui batas. لَقَدۡ اَنۡزَلۡنَاۤ اِلَيۡكُمۡ كِتٰبًا فِيۡهِ ذِكۡرُكُمۡؕ اَفَلَا تَعۡقِلُوۡنَ Laqad anzalnaaa ilaikum Kitaaban fiihi zikrukum afalaa ta'qiluun 10. Sungguh, telah Kami turunkan kepadamu sebuah Kitab Al-Qur'an yang di dalamnya terdapat peringatan bagimu. Maka apakah kamu tidak mengerti? وَكَمۡ قَصَمۡنَا مِنۡ قَرۡيَةٍ كَانَتۡ ظَالِمَةً وَّاَنۡشَاۡنَا بَعۡدَهَا قَوۡمًا اٰخَرِيۡنَ Wa kam qasamnaa min qaryatin kannat zaalimatanw wa anshadnaa ba'dahaa qawman aakhariin 11. Dan berapa banyak penduduk negeri yang zhalim yang telah Kami binasakan, dan Kami jadikan generasi yang lain setelah mereka itu sebagai penggantinya. فَلَمَّاۤ اَحَسُّوۡا بَاۡسَنَاۤ اِذَا هُمۡ مِّنۡهَا يَرۡكُضُوۡنَؕ Falammaaa ahassuu baasanaaa izaaa hum minhaa yarkuduun 12. Maka ketika mereka merasakan azab Kami, tiba-tiba mereka melarikan diri dari negerinya itu. لَا تَرۡكُضُوۡا وَ ارۡجِعُوۡۤا اِلٰى مَاۤ اُتۡرِفۡتُمۡ فِيۡهِ وَمَسٰكِنِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تُسۡــَٔلُوۡنَ Laa tarkuduu warji'uuu ilaa maaa utriftum fiihe wa masaakinikum la'allakum tus'aluun 13. Janganlah kamu lari tergesa-gesa; kembalilah kamu kepada kesenangan hidupmu dan tempat-tempat kediamanmu yang baik, agar kamu dapat ditanya. قَالُوۡا يٰوَيۡلَنَاۤ اِنَّا كُنَّا ظٰلِمِيۡنَ Qooluu yaa wailanaaa innaa kunnaa zaalimiin 14. Mereka berkata, "Betapa celaka kami, sungguh, kami orang-orang yang zhalim." فَمَا زَالَتۡ تِّلۡكَ دَعۡوٰٮهُمۡ حَتّٰى جَعَلۡنٰهُمۡ حَصِيۡدًا خٰمِدِيۡنَ Famaa zaalat tilka da'waahum hattaa ja'alnaahum hasiidan khaamidiin 15. Maka demikianlah keluhan mereka berkepanjangan, sehingga mereka Kami jadikan sebagai tanaman yang telah dituai, yang tidak dapat hidup lagi. وَمَا خَلَقۡنَا السَّمَآءَ وَالۡاَرۡضَ وَمَا بَيۡنَهُمَا لٰعِبِيۡنَ Wa maa khalaqnas samaaa'a wal arda wa maa bainahumaa laa'ibiin 16. Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan segala apa yang ada di antara keduanya dengan main-main. لَوۡ اَرَدۡنَاۤ اَنۡ نَّـتَّخِذَ لَهۡوًا لَّا تَّخَذۡنٰهُ مِنۡ لَّدُنَّاۤ ۖ اِنۡ كُنَّا فٰعِلِيۡنَ Law aradnaaa an nattakhiza lahwal lat takhaznaahu mil ladunnaaa in kunnaa faa'iliin 17. Seandainya Kami hendak membuat suatu permainan istri dan anak, tentulah Kami membuatnya dari sisi Kami, jika Kami benar-benar menghendaki berbuat demikian. بَلۡ نَـقۡذِفُ بِالۡحَـقِّ عَلَى الۡبَاطِلِ فَيَدۡمَغُهٗ فَاِذَا هُوَ زَاهِقٌ ؕ وَلَـكُمُ الۡوَيۡلُ مِمَّا تَصِفُوۡنَ Bal naqzifu bilhaqqi 'alal baatili fa yadmaghuhuu fa izaa huwa zaahiq; wa lakumul wailu mimmaa tasifuun 18. Sebenarnya Kami melemparkan yang hak kebenaran kepada yang batil tidak benar lalu yang hak itu menghancurkannya, maka seketika itu yang batil lenyap. Dan celaka kamu karena kamu menyifati Allah dengan sifat-sifat yang tidak pantas bagi-Nya. وَلَهٗ مَنۡ فِى السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِؕ وَمَنۡ عِنۡدَهٗ لَا يَسۡتَكۡبِرُوۡنَ عَنۡ عِبَادَتِهٖ وَلَا يَسۡتَحۡسِرُوۡنَۚ Wa lahuu man fis samaawaati wal ard; wa man 'indahuu laa yastakbiruuna 'an 'ibaada tihii wa laa yastahsiruun 19. Dan milik-Nya siapa yang di langit dan di bumi. Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, tidak mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tidak pula merasa letih. يُسَبِّحُوۡنَ الَّيۡلَ وَالنَّهَارَ لَا يَفۡتُرُوۡنَ Yusabbihuuna laila wannahaara laa yafturuun 20. Mereka malaikat-malaikat bertasbih tidak henti-hentinya malam dan siang.
TRIBUNKALTENGCOM - Jangan menyerah, ini amalan Nabi Yunus saat mengalami kesulitan hidup, ada di Surah Al Anbiya ayat 87.. Setiap orang pasti pernah mengalami kesulitan hidup, apapun bentuknya. Ketika itu terjadi, jangan putus asa, teruslah berusaha untuk mengatasi sembari berdoa memohon kepada Sang Pencipta.
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID F7VRI_CAKKriVzvohwkDKceh_N0pC_gWtLvmr25EGswiHloB3RmpMA==
gfru81 . 3pwftqu88h.pages.dev/419 3pwftqu88h.pages.dev/763 3pwftqu88h.pages.dev/377 3pwftqu88h.pages.dev/660 3pwftqu88h.pages.dev/591 3pwftqu88h.pages.dev/742 3pwftqu88h.pages.dev/387 3pwftqu88h.pages.dev/470 3pwftqu88h.pages.dev/149 3pwftqu88h.pages.dev/540 3pwftqu88h.pages.dev/986 3pwftqu88h.pages.dev/298 3pwftqu88h.pages.dev/638 3pwftqu88h.pages.dev/149 3pwftqu88h.pages.dev/856
surat al anbiya ayat 87 latin