Isotopadalah dua atau lebih jenis atom yang memiliki nomor atom (jumlah proton dalam inti mereka) yang sama dan posisi dalam tabel periodik (dan karenanya termasuk dalam unsur kimia yang sama), dan yang berbeda dalam nomor nukleon (nomor massa) karena untuk jumlah neutron yang berbeda dalam inti mereka. Walaupun semua isotop dari unsur tertentu memiliki sifat kimia yang hampir sama, mereka Jakarta - Konfigurasi elektron adalah susunan atau gambaran yang menunjukan penempatan elektron dalam suatu atom. Susunan elektron-elektron tersebut berdasarkan kulit atau elektron dalam atom, bisa diungkapkan dengan diagram curah hujan dan diagram orbital. Keduanya bisa bermanfaat untuk menentukan molekul dan teori, seperti dikutip dari e-Modul Kimia Kelas X terbitan Kemdikbud yang disusun oleh Baston konfigurasi elektron kita dapat mengetahui golongan dan periode dari suatu atom. Golongan tersebut ditunjukkan oleh jumlah elektron terluar elektron valensi, dan periode ditunjukkan oleh nomor kulit terbesar pada isi elektron kulit terluar.Menurut Modul Kimia Kelas 10 terbitan Kemdikbud yang disusun oleh Fadillah Okty Myranthika, hal yang mendasari konfigurasi elektron adalah cara untuk menuliskan orbital, yaitu melalui teori atom Bohr dan teori atom mekanika Atom BohrLintasan-lintasan elektron disebut juga dengan kulit elektron, yang ditempati oleh jumlah elektron teori ini, konfigurasi elektron adalah pengisian elektron yang dimulai dari tingkat energi kulit paling rendah, yaitu kulit yang pertama kulit K, setelah kulit K sudah terisi penuh, dilanjutkan ke kulit L, kulit M, kulit N, hingga elektron maksimal yang ditempati setiap kulit elektron, dapat diketahui menggunakan rumus K n =1 maksimal menampung = 2Kulit L n = 2 maksimal menampung = 8Kulit M n =3 maksimal menampung = 16, hingga menuliskan konfigurasi elektron suatu atom, yaitu dengan cara mengetahui jumlah elektron suatu atom yang ditunjukkan melalui nomor Mekanika KuantumElektron dalam atom bergerak mengelilingi inti pada kulit atom. Setiap kulit atom, terdiri atas subkulit, yang berisi bilangan kuantum kumpulan orbital s, p, d, dan f.Untuk memudahkan penentuan nilai bilangan kuantum digunakan sebuah diagram orbital. Diagram orbital dilambangkan dengan sebuah s = 1 kotakSubkulit p = 3 kotakSubkulit d = 5 kotakSubkulit f = 7 kotakDalam model mekanika kuantum, penulisan konfigurasi elektron menggunakan diagram orbital perlu mengikuti aturan penentuan konfigurasi elektron berdasarkan orbital. Kedudukan elektron terluar dari suatu atom bisa ditentukan melalui bilangan mekanika kuantum dikenal dengan empat bilangan kuantum, yang menjelaskan letak elektron-elektron suatu atom, yakni bilangan kuantum utama n, azimuth l, magnetik m, dan spin s.Aturan-aturan penentuan konfigurasi elektron berdasarkan orbitalnya, terdiri dari asas aufbau, larangan pauli, kaidah Hund . Berikut adalah penjelasan setiap aturan asasnyaAsas AufbauPengisian elektron dimulai dari subkulit dengan tingkat energi paling rendah ke lebih tinggi. Setiap subkulit mempunyai batasan elektron yang dapat diisikan yakniSubkulit s = 1 orbital maksimal berisi 2 elektronSubkulit p = 3 orbital maksimal berisi 6 elektronSubkulit d = 5 orbital maksimal berisi 10 elektronSubkulit f = 7 orbital maksimal berisi 14 elektronDiagram tingkat energi menurut asas aufbau1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4d 5s 4d 5p 6s 4f 5d 6p 7s 5f 6d 7pAsas larangan PauliSetiap orbital diisi maksimum 2 elektron dengan spin yang berlawanan. Kemungkinan 2 elektron akan memiliki 3 bilangan kuantum n, l, dan m sama, bilangan kuantum s HundKonfigurasi elektron energi terendah merupakan jumlah elektron tak berpasangan dengan spin paralel yang terbanyak, dengan tingkat energi yang Setengah Penuh Konfigurasi elektron yang berakhiran pada subkulit berlaku aturan penuh setengah penuh. Aturan ini menyatakan bahwa, suatu elektron mempunyai kecenderungan berpindah orbital apabila dapat membentuk susunan elektron yang lebih tadi penjelasan mengenai konfigurasi elektron beserta cara menentukanya. Selamat belajar ya detikers! Simak Video "Apotek Kimia Farma Diponegoro Surabaya Terbakar" [GambasVideo 20detik] lus/lus 1 Nomor Atom Nomor atom (Z) adalah suatu bilangan yang menyatakan banyaknya jumlah proton di dalam suatu atom. Nomor atom merupakan salah satu ciri khas suatu unsur sebab setiap unsur atau atom memiliki nomor atom yang berbeda-beda. Karena suatu atom umumnya bersifat netral, maka jumlah proton sama dengan jumlah elektronnya.
Suatu atom tersusun atas tiga partikel dasar yaitu, proton, neutron dan elektron. Dalam atom netral jumlah proton = jumlah elektron. Jumlah elektron dan proton ditunjukkan oleh nomor atom. Nomor massa menunjukkan jumlah proton + jumlah neutron. Untuk dapat memprediksi letak unsur dalam tabel periodik dapat dilihat dari konfigurasi elektronnya. Nomor periode = Jumlah kulit Golongan = Jumlah elektron valensi Konfigurasi elektron unsur-unsur tersebut adalah golongan VIIIA, periode 2 golongan VIB, periode 4 golongan IIB, periode 4 golongan VIA, periode 4 golongan VIIIA, periode 4 Sifat keperiodikan unsur mengenai jari-jari atom adalah dari bawah ke atas dan dari kiri ke kanan semakin kecil. Kecuali Q semuanya adalah periode ke-4, jadi yang paling kiri jari-jari atomnya paling besar jadi yg paling besar adalah R. Jadi, jawaban yang tepat adalah B.
Susunanpartikel pada atom tersebut yang benar sesuai dengan nomor adalah A. 1 = kulit, 2 = proton B. 2 = proton, 3 = elektron C. 3 = proton, 4 = neutron D. 2 = neutron, 4 = elektron Pembahasan 1 = lintasan elektron 2 = elektron (bermuatan negatif) 3 = proton (bermuatan positif) 4 = neutron (netral secara kelistrikan) Jawaban yang benar adalah C.
Struktur Atom STRUKTUR ATOM, NOMOR MASSA, NOMOR ATOM, DAN KONFIGURASI ELEKTRON 1. Struktur Atom Atom adalah partikel terkecil penyusun materi. Atom terdiri atas beberapa partikel dasar, yaitu elektron, proton, dan neutron. Adanya partikel-partikel inilah yang menyebabkan atom mempunyai sifat listrik, sebab elektron bermuatan negatif, proton bermuatan positif, dan neutron tidak bermuatan. Atom unsur yang satu berbeda dengan atom unsur yang lain disebabkan adanya perbedaan susunan partikel subatom yang menyusunnya a. Elektron Tahun 1838, Michael Faraday mengemukakan bahwa atom memupnyai muatan listrik. Atom-atom gas hanya dapat menghantarkan listrik dan menyala terang pada tekanan rendah dan tegangan tinggi. Tahun 1858, Heinrich Geissler dan Julius Plucker membuat percobaan dengan mengunakan dua plat logam. Plat yang bermuatan positif disebut anode dan plat yang bermuatan negatif disebut katode. Kedua plat kemudian ditempatkan dalam tabung gelas yang dihampakan, dimana kemudian kedalamnya dimasukkan gas bertekanan rendah. Ketika dihubungkan dengan listrik tegangan tinggi, maka timbullah pancaran sinar dari katodemenuju anode. Sinar itulah yang disebut sinar katode. Pada tahun 1891, George J. Stoney menamakan partikel sinar katode dengan nama elektron. Selanjutnya pada tahun 1897, Joseph John Thomson mengganti katode yang digunakan Geissler dan Plucker dengan berbagaimacam logam yang ternyata menghasilkan sinar katode yang sama. Hal ini membuktikan bahwa memang betul bahwa elektron merupakan partikel penyusun atom. Thomson juga berhasil menemukan perbandingan antara muatan dengan massa elektron yaitu C g-1. Hasil eksperimen Thomson ditindaklanjuti oleh Robert Andrew Millikan pada tahun 1908 yang dikenal dengan Model Percobaan Tetes Minyak Millikan, yang berhasil menemukan muatan elektron yaitu sebesar 1, Coulumb. Berdasarkan ekperimen tersebut di atas, maka massa elektron m dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut maka Massa elektron m = 9, g Sehingga massa elektron adalah 9, gram, harga ini kira-kira massa atom hidrogen. Dari beberapa percobaan yang dilakukan diketahui beberapa sifat sinar katode yaitu sebagai berikut 1 Dipancarkan oleh plat bermuatan negatif dalam tabung hampa apabila dilewati listrik bertegangan tinggi. 2 Berjalan dalam garis lurus 3 Dapat memendarkan berbagai jenis zat termasuk gelas 4 Bermuatan negatif sehingga dapat dibelokkan oleh medan listrik dan medan magnet 5 Memiliki sifat cahaya dan sifat materi 6 Tidak tergantung pada jenis gas dan jenis elektrode. b. Proton Tahun 1886, Eugene Goldstein membuat percobaan yang sama seperti yang dilakukan Thomson, tetapi dengan memberi lubang pada katode dan mengisi tabung dengan gas hidrogen. Dari percobaan ini didapat sinar yang diteruskan merupakan radiasi partikel yang bermuatan positif dalam medan listrik dibelokkan ke kutub negatif yang disebut sinar anode. Sinar anode yang bermuatan positif ini selanjutnya disebut proton. Beberapa sifat sinar anode yang dapat diketahui adalah sebagai berikut 1 Dibelokkan dalam medan listrik dan medan magnet 2 Merupakan radiasi partikel 3 Bermuatan positif 4 Bergantung pada jenis gas dalam tabung Apabila muatan proton adalah 1, C, maka massa proton dapat ditentukan sebagai berikut maka Massa proton m = 1, g Sehingga massa proton adalah 1, gram, harga ini kira-kira x massa elektron = 1,007276 c. Neutron Tahun 1932, James Chadwick melakukan ekperimen/percobaan dengan menembakkan partikel alfa a pada lempeng berilium Be, ternyata setelah ditembakkan dengan partikel tersebut, berilium memancarkan suatu partikel yang berdaya tembus besar dan tidak dipengaruhi oleh medan listrik, hal ini membuktikan bahwa ada partikel inti yang massanya sama dengan proton, tetapi tidak mempunyai muatan sehingga partile itu ia beri nama sebagai neutron. Proton dan elektron adalah partikel penyusun inti atom yang dikenal dengan istilah nukleon. 2. Kategori Unsur Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi zat lain yang lebih sederhana dengan cara kimia biasa. Unsur dapat berubah menjadi unsur lain melalui reaksi inti nuklir Pada suhu kamar ± 25oC beberapa unsur dapat berupa gas gasses, cairan liquid, dan padatan solid. Unsur ada yang mempunyai kerapatan sangat rendah, ada yang keras, lunak, dan sebagainya. Secara umum, unsur dapat digolongkan dalam 3 tiga kategori yaitu logam, nonlogam dan metaloid. a. Logam Logam mempunyai beberapa sifat fisik, yaitu 1 Pada suhu kamar berwujud padat 2 Merupakan penghantar listrik yang baik 3 Merupakan penghantar panas yang baik 4 Mempunyai kilap logam 5 Dapat ditempa menjadi membran yang sangat tipis maleabilitas 6 Dapat diregangkan jika ditarik duktilitas b. Nonlogam Unsur nonlogam umumnya ditemukan dalam bentuk senyawa serta mempunyai beberapa sifat fisik, yaitu 1 Bersifat isolator kecuali karbon C yang bersifat semikunduktor. Khusus unsur karbon, di alam terdapat dalam 2 dua alotrop, yaitu grafit dan intan. Alotrop adalah dua bentuk atau lebih molekul/kristal dari suatu unsur tertentu yang memiliki sifat fisik dan kimia berlainan. 2 Tidak mempunyai kilap logam 3 Sangat mudah rapuh 4 Umumnya berwujud gas 5 Tidak dapat ditarik c. Metaloid Unsur metaloid umumnya disebut juga sebagai semimetal, yaitu unsur peralihan dari logam ke nonlogam sehingga sebagian memiliki sifat logam dan sebagian mempunyai sifat nonlogam. Contoh unsur yang paling dikenal adalah Silikon Si. Unsur metaloid banyak dipergunakan dalam industri elektronik karena mempunyai sifat semikunduktor penghantar listrik, namun tidak sebaik logam. 3. Nomor Atom dan Nomor Massa Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi zat lain yang lebih sederhana dengan cara kimia biasa. Unsur dapat berubah menjadi unsur lain melalui reaksi inti nuklir. Di dalam inti terdapat proton dan neutron yang menentukan besarnya massa sebuah atom. Jumlah proton atau muatan positif yang terdapat dalam inti atom ditunjukkan oleh Nomor Atom NA atau Z. Untuk atom yang netral jumlah muatan positif proton sama dengan jumlah muatan negatif elektron. Jumlah total keseluruhan proton dan neutron yang terdapat dalam inti atom ditunjukkan oleh Nomor Massa NM atau A. Penulisan simbol atom yang dilengkapi dengan nomor massa dan nomor atom dapat ditulis sebagai berikut dimana; A = Nomor Massa, Z = Nomor Atom , dan X = lambang unsur Perlu diketahui bahwa pada atom netral akan memiliki jumlah proton p dan elektron e yang sama dengan Nomor Massa Z sehingga Z = p = e Contoh 1. Jika atom X diketahui mempunyai 12 elektron. Tentukan Nomor Massa Z dan proton p unsur tersebut? Jawab Elektron X = 12. Jika e = p = Z, maka proton p = 12, dan Nomor Massa Z = 12 Nomor Massa A menunjukkan jumlah nukleon yaitu jumlah proton p dan neutron n dalam inti atom. Jumlah nukleon dalam suatu unsur dilambangkan sebagai berikut A = p + n; karena p = Z, maka A = Z + n Contoh 2. Jika atom X diketahui mempunyai 12 elektron dan Nomor Massa 25. Tentukan neutron n unsur tersebut? Jawab Elektron unsur X = 12, maka proton p unsur X = 12 Nomor Massa A = 25 Jika A = p + n, maka n = A – p n = 25 – 12 n = 13, sehingga jumlah neutron n unsur X adalah 13 Atom netral mempunyai jumlah proton yang sama dengan jumlah elektronnya. Jika suatu atom melepaskan elektronnya, maka atom tersebut akan bermuatan positif + yang disebut sebagai Kation, sebab jumlah proton lebih banyak dari jumlah elektron. Namun jika atom menangkap elektron, maka atom tersebut akan bermuatan negatif - yang disebut sebagai Anion, sebab jumlah elektron lebih banyak dari proton. Perubahan tersebut hanya terjadi pada elektron, sedangkan jumlah proton dan neutron tetap sama sebab inti atom tidak berubah. Contoh 3. Tentukan proton, elektron, neutron dan nomor atom dari unsur berikut a b c d e Jawab a , maka proton = 11 elektron = 11 neutron = 23 – 11 = 12 NA = 11 b , maka proton = 20 elektron = 20 neutron = 40– 20 = 20 NA = 20 c maka proton = 11 elektron = 11 – 1 = 10 neutron = 23 – 11 = 12 NA = 11 c maka proton = 20 elektron = 20 – 2 = 18 neutron = 40– 20 = 20 NA = 20 e maka proton = 17 elektron = 17 + 2 = 19 neutron = 35– 17 = 18 NA = 17 4. Konfigurasi Elektron Konfigurasi elektron adalah susunan elektron dalam atom. Susunan ini ditentukan oleh jumlah elektron yang bergerak mengelilingi inti atom pada lintasan yang disebut kulit atom. Kulit pertama diberi nama K, selanjutnya L, M, N, dst. Aturan pengisian jumlah elektron maksimum per kullit diperkenalkan oleh Pauli, dengan memakai rumum 2n2, dimana n = kulit atom. Berikut Jumlah elektron maksimum per kulit Kulit Nomor Kulit Rumusan 2n2 Elektron Maksimum K 1 2.12 2.1 = 2 L 2 2.22 2.4 = 8 M 3 2.32 2.9 = 18 N 4 2.42 2.16 = 32 O 5 2.52 2.25 = 50 P 6 2.62 2.36 = 72 Q 7 2.72 2.49 = 98 R 8 2.82 2.64 = 128 S 9 2.92 2.81 = 162 T 10 2.102 2.100 = 200 Selanjutnya, pengisian elektron per kulit harus berdasarkan aturan Aufbau, pengisian elektron dimulai dari tingkat energi terendah ke tingkat energi tertinggi. Tata Cara Penulisan Konfigurasi Elektron 1 Ketahui dahulu nomor atom unsur 2 Tulislah perlambangan unsur dan nomor atomnya Cth. 3Li 3 Isi elekton sesuai kulit dimulai dari Kulit K 4 Kulit K harus terlebih dahulu diisi maksimum sesuai aturan Pauli 5 Jika atom memiliki lebih dari 2 elektron, maka sisa elektron dimasukkan ke kulit berikutnya sampai mencapai maksimum 6 Jika sisa elektron sesudah dimasukkan ke kuoit berikutnya tidak dapat mencapai maksimum, maka diisi dengan elektron maksimum di kulit sebelumnya 7 Selanjutnya jika kulit sebelumnya tidak memenuhi elektron maksimum, maka ditulis sebagai sisa pada kulit selanjutnya. Contoh 4 Tentukan konfigurasi elektron unsur berikut ini 1H, 3Li, 7N, 13Al, 34Se, 35Br, dan 37Rb Jawab K L M N O P 1H = 1 3Li = 2 1 7N = 2 5 13Al = 2 8 3 34Se = 2 8 18 6 35Br = 2 8 18 7 37Rb = 2 8 18 8 1 5. Elektron Valensi eV Elektron valensi adalah jumlah elektron maksimum pada kulit terluar atom Jumlah elektron pada kulit terluar/yang paling akhir ditulis pada konfigurasi elektron. Atom-atom yang memiliki elektron valensi yang sama akan memiliki sifat kimia yang relatif sama/mirip, sebab elektron valensi menentukan sifat kimia suatu atom atau cara atom bereaksi denan atom lain pada saat membentuk ikatan. Elektron valensi juga dipakai untuk menentukan/mengetahui letak Golongan suatu atom pada Tabel Sistem Periodik Unsur. Contoh 5 Tentukan konfigurasi elektron dan Elektron valensi unsur berikut ini 1H, 3Li, 7N, 13Al, 34Se, 35Br, dan 37Rb Jawab K L M N O P Elektron Valensi 1H = 1 1 3Li = 2 1 1 7N = 2 5 5 13Al = 2 8 3 3 34Se = 2 8 18 6 6 35Br = 2 8 18 7 7 37Rb = 2 8 18 8 8 Bila unsur X mempunyai 14 proton, 14 elektron dan 14 neutron. Tentukan cara menuliskan lambang unsur tersebut. Tentukan nomor atom jika suatu unsur mempunyai jumlah kulit 3 dan elektron valensi 6 RANGKUMAN 1. Banyaknya proton dalam inti atom suatu unsur dapat dilihat dari nomor atomnya. 2. Untuk atom netral jumlah proton sama dengan jumlah elektronnya 3. Namor Massa NM atau A menunjukkan jumlah nukleon proton + neutron yang terdapat dalam inti atom 4. Suatu atom disimbolkan dengan , A= Nomor Massa, Z=Nomor Atom, X=lambang Unsur 5. Elektron mempunyai massa yang sangat kecil bila dibandingkan dengan massa hidrogen yaitu sebesar massa hidrogen 6. Elektron-elektron mengelilingi inti atom dan beredar pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit atom. 7. Kulit atom dimulai dengan kulit K, L, M, N, O, P, dst. 8. Elektron maksimum yang dapat menempati kulit harus memenuhi aturan Pauli yaitu 2n2. 9. Pengisian elektron maksimum per kulit harus sesuai dengan aturan Aufbau, yaitu dimulai dari tingkat energi terendah ke tingkat energi tertinggi. 10. Konfigurasi elektron adalah adalah susunan elektron dalam atom. Susunan ini ditentukan oleh jumlah elektron yang bergerak mengelilingi inti atom pada lintasan yang disebut kulit Elektron valensi adalah jumlah elektron maksimum pada kulit terluar atom Jumlah elektron pada kulit terluar/yang paling akhir ditulis pada konfigurasi elektron.
Jumlahtotal keseluruhan proton dan neutron yang terdapat dalam inti atom ditunjukkan oleh Nomor Massa (NM atau A). Penulisan simbol atom yang dilengkapi dengan nomor massa dan nomor atom dapat ditulis sebagai berikut : dimana; A = Nomor Massa, Z = Nomor Atom , dan X = lambang unsur Perlu diketahui bahwa pada atom netral akan memiliki jumlah proton (p) dan elektron (e) yang sama dengan Nomor Massa (Z) sehingga Z = p = e
Atom hidrogen memperlihatkan susunan yang paling sederhana. Terdiri atas sebuah elektron dan sebuah proton biasa disebut inti atom. Elektron sebagai pembawa muatan listrik terkecil dinamakan muatan elementer. Muatan elementer negatip elektron sama besarnya dengan muatan elementer positip proton. Oleh karenanya muatan-muatan atom memiliki pengaruh yang persis sama. Atom secara listrik bersifat netral. Atom netral terdiri atas muatan positip yang sama banyaknya dengan muatan negatip. Elektron adalah pembawa muatan elementer negatip, proton merupakan pembawa muatan elementer positip. Gambar Gambar skema atom Atom karbon misalnya memiliki 6 elektron dan juga 6 proton. Selain proton inti atom juga mengandung bagian yang secara listrik bersifat netral, yang biasa disebut dengan netron. Proton dan netron menentukan berat atom yang sebenarnya . Atom yang lain semuanya berjumlah 103 buah dengan susunan yang hampir sama. Pembagian elektron pada lintasan elektron berdasarkan pada aturan tertentu. Namun jumlah elektron tetap selalu sama dengan jumlah proton. Ion Ilmuwan yang pertama kali menemukan Ion adalah fisikawan Jerman, Julius Elster dan Hans Friedrich Geitel pada tahun 1899. Ion adalah atom yang bermuatan negatif atau positif. Atom tersusun dari netron yang muatannya netral, proton yang positif dan elektron yang negatif. Netron dan proton ada di bagian tengah yang merupakan inti atom, sedangkan elektron berputar mengelilingi inti atom pada tempat orbitnya tingkat energi. Jumlah muatan positif dan negatif pada atom adalah sebanding, sehingga atom tidak memiliki muatan. Tapi, karena sesuatu sebab, beberapa elektron dapat meninggalkan atom elektron ini disebut elektron bebas. Jika atom kehilangan elektron bebas, ia berubah menjadi ion positif. Sebaliknya, akan menjadi ion negatif jika ia menerima elektron bebas. Ion-ion ini tidak stabil dan cenderung mencari gandengan untuk berikatan. Gambar Susunan Ion Positip dan Ion Negatif Berat ion positif yang 1800 kali lebih besar dibandingkan ion negatif menjadikan ion negatif mudah lepas dari ikatannya, Pada saat ikatan itu lepas, bumi atau tanah yang bermuatan negatif akan menarik ion positif. Sebaliknya, ion negatif akan terpental. Ion positif dan ion negatif yang saling lepas ini menjadi awal pendorong ketidakseimbangan listrik. Udara disekitar kita mengandung banyak ion positif dan negatif. Ion-ion ini terbentuk secara alamiah akibat radiasi dari sinar kosmik, gelombang elektromagnetik, sinar matahari, cahaya lampu, air terjun dan lain sebagainya. Saat udara cerah konsentrasi ion negatif diluar gedung atau bangunan adalah sekitar 200-800 per cm3, sedangkan ion positif konsentrasinya sekitar 250-1500 per cm3. Atom yang kehilangan sebuah elektronnya, akan menyebabkan atom tersebut kekurangan elektron, maka atom tersebut memiliki lebih banyak muatan positipnya daripada muatan negatip. Atom yang secara utuh bermuatan positip, melaksanakan suatu reaksi listrik, yaitu menarik muatan negatip. Demikian juga Atom yang ditambah/diberi sebuah elektron, maka secara utuh dia bermuatan negatip dan menarik muatan positip. Atom yang bermuatan seperti ini sebaliknya dapat juga menarik muatan yang berbeda, berarti atom tersebut bergerak. Atas dasar inilah maka atom seperti ini dinamakan ion ion = berjalan, bhs. Yunani. Atom bermuatan positip maupun negatip atau kumpulan atom disebut ion. Gambar Skema pembentukan ion Dapat disimpulkan bahwa Kelebihan elektron menghasilkan muatan negatip, kekurangan elektron menghasilkan muatan positip.

Atomnetral ditunjukkan oleh nomor - 12215529 nilam158 nilam158 14.09.2017 Fisika Sekolah Menengah Pertama terjawab Atom netral ditunjukkan oleh nomor 1 Lihat jawaban Iklan Iklan rahayu2752 rahayu2752 Jawaban: 3. Penjelasan: Karena atom netral yaitu jumlah proton,elektron,dan netralnya sama. Iklan Iklan Pertanyaan baru di Fisika. A.15B.20C.25D

- Atom merupakan materi terkecil dari seluruh materi yang ada. Secara umum, atom berbentuk lingkaran dengan diameter 6-30 milimeter. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, atom diartikan sebagai unsur kimia terkecil setelah nuklir yang dapat berdiri sendiri dan bersenyawa dengan yang lain. Leucipus dan Democritus, dua orang filsuf zaman Yunani Kuno serta orang pertama yang mengemukakan ide partikel terkecil, menyebutkan bahwa atom adalah bagian terkecil dari suatu materi yang tidak dapat dibagi lagi menjadi bagian-bagian tertentu. Atom merupakan penyusun segala materi yang ada di duniaDilansir dari Encyclopedia Britannica, atom disebut unsur terkecil karena atom dapat memberikan sifat kimia pada suatu benda. Namun partikel penyusun atom secara mandiri tidak bisa memberikan sifat dasar kimia. Meski terbilang kecil, gaya elektromagnetik atom dapat mengikat partikel-partikel seperti proton, neutron, dan elektron. Baca juga Kelebihan dan Kelemahan Teori Atom Dalton Dari gambar terlihat bahwa atom berbentuk bola dengan semua proton dan neutron berkumpul di dalam inti atom. Sedangkan elektron berada dikulit atom dan terpisah dalam lintasan atau orbitnya masing-masing. Proton Proton adalah partikel penyusun atom yang bermuatan positif dan memiliki massa sebesar massa hidrogen yaitu 1,67262 x 10^-27 kg atau kali lebih berat dari berada dalam jauh dalam inti atom sehingga tidak dapat terganggu oleh partikel luar atom. Hal ini menyebabkan proton adalah subpartikel atom yang stabil. Neutron Dilansir dari Chemistry LibreTexts, neutron merupakan subpartikel atom yang tidak memiliki muatan atau bersifat netral. Hanya atom hidrogen saja yang tidak memiliki neutron. Neutron memiliki massa yang lebih berat dari elektron yaitu 1,67493 x 10^-27 kg dan dapat ditemukan dalam inti atom bersama dengan proton. Baca juga Daftar Unsur Kimia Menurut Nomor Atom Elektron Elektron yaitu subpartikel atom bermuatan listrik negatif dan paling ringan di antara subpartikel lainnya yaitu 9,1093837015 x 10^-31 kg. Saking ringannya elektron, 99 persen massa atomnya bergantung pada proton dan neutron. Elektron ditemukan dalam kulit atom secara beraturan, mengorbit inti atom seperti planet-planet yang mengorbit Matahari. Karena berada di bagian luar atom, elektron bukanlah partikel yang stabil. Elektron dapat lepas ataupun berpindah ke atom lain membentuk reaksi kimia. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Diposkanoleh Unknown di 7:30 PM. Partikel Penyusun Atom Yang Bermuatan Positif, Negatif dan Netral - Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, penelitian mengenai atom menunjukkan perkembangan yang lebih maju dan terarah. Hasil penelitian terbaru menyatakan bahwa suatu atom ternyata tersusun atas partikel-partikel yang lebih kecil
1. Struktur Atom Atom adalah partikel terkecil penyusun materi. Atom terdiri atas beberapa partikel dasar, yaitu elektron, proton, dan neutron. Adanya partikel-partikel inilah yang menyebabkan atom mempunyai sifat listrik, sebab elektron bermuatan negatif, proton bermuatan positif, dan neutron tidak bermuatan. Atom unsur yang satu berbeda dengan atom unsur yang lain disebabkan adanya perbedaan susunan partikel subatom yang menyusunnya. a. Elektron Tahun 1838, Michael Faraday mengemukakan bahwa atom memupnyai muatan listrik. Atom-atom gas hanya dapat menghantarkan listrik dan menyala terang pada tekanan rendah dan tegangan tinggi. Tahun 1858, Heinrich Geissler dan Julius Plucker membuat percobaan dengan mengunakan dua plat logam. Plat yang bermuatan positif disebut anode dan plat yang bermuatan negatif disebut katode. Kedua plat kemudian ditempatkan dalam tabung gelas yang dihampakan, dimana kemudian kedalamnya dimasukkan gas bertekanan rendah. Ketika dihubungkan dengan listrik tegangan tinggi, maka timbullah pancaran sinar dari katodemenuju anode. Sinar itulah yang disebut sinar katode. Pada tahun 1891, George J. Stoney menamakan partikel sinar katode dengan nama elektron. Selanjutnya pada tahun 1897, Joseph John Thomson mengganti katode yang digunakan Geissler dan Plucker dengan berbagaimacam logam yang ternyata menghasilkan sinar katode yang sama. Hal ini membuktikan bahwa memang betul bahwa elektron merupakan partikel penyusun atom. Thomson juga berhasil menemukan perbandingan antara muatan dengan massa elektron yaitu C g-1. Hasil eksperimen Thomson ditindaklanjuti oleh Robert Andrew Millikan pada tahun 1908 yang dikenal dengan Model Percobaan Tetes Minyak Millikan, yang berhasil menemukan muatan elektron yaitu sebesar 1, Coulumb. Berdasarkan ekperimen tersebut di atas, maka massa elektron m dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut maka Massa elektron m = = 9, g Sehingga massa elektron adalah 9, gram, harga ini kira-kira massa atom hidrogen. Dari beberapa percobaan yang dilakukan diketahui beberapa sifat sinar katode yaitu sebagai berikut 1 Dipancarkan oleh plat bermuatan negatif dalam tabung hampa apabila dilewati listrik bertegangan tinggi. 2 Berjalan dalam garis lurus 3 Dapat memendarkan berbagai jenis zat termasuk gelas 4 Bermuatan negatif sehingga dapat dibelokkan oleh medan listrik dan medan magnet 5 Memiliki sifat cahaya dan sifat materi 6 Tidak tergantung pada jenis gas dan jenis elektrode. b. Proton Tahun 1886, Eugene Goldstein membuat percobaan yang sama seperti yang dilakukan Thomson, tetapi dengan memberi lubang pada katode dan mengisi tabung dengan gas hidrogen. Dari percobaan ini didapat sinar yang diteruskan merupakan radiasi partikel yang bermuatan positif dalam medan listrik dibelokkan ke kutub negatif yang disebut sinar anode. Sinar anode yang bermuatan positif ini selanjutnya disebut proton. Beberapa sifat sinar anode yang dapat diketahui adalah sebagai berikut 1 Dibelokkan dalam medan listrik dan medan magnet 2 Merupakan radiasi partikel 3 Bermuatan positif 4 Bergantung pada jenis gas dalam tabung Apabila muatan proton adalah 1, C, maka massa proton dapat ditentukan sebagai berikut maka Massa proton m = = 1, g Sehingga massa proton adalah 1, gram, harga ini kira-kira x massa elektron = 1,007276 c. Neutron Tahun 1932, James Chadwick melakukan ekperimen/percobaan dengan menembakkan partikel alfa a pada lempeng berilium Be, ternyata setelah ditembakkan dengan partikel tersebut, berilium memancarkan suatu partikel yang berdaya tembus besar dan tidak dipengaruhi oleh medan listrik, hal ini membuktikan bahwa ada partikel inti yang massanya sama dengan proton, tetapi tidak mempunyai muatan sehingga partile itu ia beri nama sebagai neutron. Proton dan elektron adalah partikel penyusun inti atom yang dikenal dengan istilah nukleon. 2. Kategori Unsur Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi zat lain yang lebih sederhana dengan cara kimia biasa. Unsur dapat berubah menjadi unsur lain melalui reaksi inti nuklir Pada suhu kamar ± 25oC beberapa unsur dapat berupa gas gasses, cairan liquid, dan padatan solid. Unsur ada yang mempunyai kerapatan sangat rendah, ada yang keras, lunak, dan sebagainya. Secara umum, unsur dapat digolongkan dalam 3 tiga kategori yaitu logam, nonlogam dan metaloid. a. Logam Logam mempunyai beberapa sifat fisik, yaitu 1 Pada suhu kamar berwujud padat 2 Merupakan penghantar listrik yang baik 3 Merupakan penghantar panas yang baik 4 Mempunyai kilap logam 5 Dapat ditempa menjadi membran yang sangat tipis maleabilitas 6 Dapat diregangkan jika ditarik duktilitas b. Nonlogam Unsur nonlogam umumnya ditemukan dalam bentuk senyawa serta mempunyai beberapa sifat fisik, yaitu 1 Bersifat isolator kecuali karbon C yang bersifat semikunduktor. Khusus unsur karbon, di alam terdapat dalam 2 dua alotrop, yaitu grafit dan intan. Alotrop adalah dua bentuk atau lebih molekul/kristal dari suatu unsur tertentu yang memiliki sifat fisik dan kimia berlainan. 2 Tidak mempunyai kilap logam 3 Sangat mudah rapuh 4 Umumnya berwujud gas 5 Tidak dapat ditarik c. Metaloid Unsur metaloid umumnya disebut juga sebagai semimetal, yaitu unsur peralihan dari logam ke nonlogam sehingga sebagian memiliki sifat logam dan sebagian mempunyai sifat nonlogam. Contoh unsur yang paling dikenal adalah Silikon Si. Unsur metaloid banyak dipergunakan dalam industri elektronik karena mempunyai sifat semikunduktor penghantar listrik, namun tidak sebaik logam. 3. Nomor Atom dan Nomor Massa Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi zat lain yang lebih sederhana dengan cara kimia biasa. Unsur dapat berubah menjadi unsur lain melalui reaksi inti nuklir. Di dalam inti terdapat proton dan neutron yang menentukan besarnya massa sebuah atom. Jumlah proton atau muatan positif yang terdapat dalam inti atom ditunjukkan oleh Nomor Atom NA atau Z. Untuk atom yang netral jumlah muatan positif proton sama dengan jumlah muatan negatif elektron. Jumlah total keseluruhan proton dan neutron yang terdapat dalam inti atom ditunjukkan oleh Nomor Massa NM atau A. Penulisan simbol atom yang dilengkapi dengan nomor massa dan nomor atom dapat ditulis sebagai berikut dimana; A = Nomor Massa, Z = Nomor Atom , dan X = lambang unsur Perlu diketahui bahwa pada atom netral akan memiliki jumlah proton p dan elektron e yang sama dengan Nomor Massa Z sehingga Z = p = e Contoh 1. Jika atom X diketahui mempunyai 12 elektron. Tentukan Nomor Massa Z dan proton p unsur tersebut? Jawab Elektron X = 12. Jika e = p = Z, maka proton p = 12, dan Nomor Massa Z = 12 Nomor Massa A menunjukkan jumlah nukleon yaitu jumlah proton p dan neutron n dalam inti atom. Jumlah nukleon dalam suatu unsur dilambangkan sebagai berikut A = p + n; karena p = Z, maka A = Z + n Contoh 2. Jika atom X diketahui mempunyai 12 elektron dan Nomor Massa 25. Tentukan neutron n unsur tersebut? Jawab Elektron unsur X = 12, maka proton p unsur X = 12 Nomor Massa A = 25 Jika A = p + n, maka n = A – p n = 25 – 12 n = 13, sehingga jumlah neutron n unsur X adalah 13 Atom netral mempunyai jumlah proton yang sama dengan jumlah elektronnya. Jika suatu atom melepaskan elektronnya, maka atom tersebut akan bermuatan positif + yang disebut sebagai Kation, sebab jumlah proton lebih banyak dari jumlah elektron. Namun jika atom menangkap elektron, maka atom tersebut akan bermuatan negatif - yang disebut sebagai Anion, sebab jumlah elektron lebih banyak dari proton. Perubahan tersebut hanya terjadi pada elektron, sedangkan jumlah proton dan neutron tetap sama sebab inti atom tidak berubah. Contoh 3. Tentukan proton, elektron, neutron dan nomor atom dari unsur berikut a b c d e Jawab a , maka proton = 11 elektron = 11 neutron = 23 – 11 = 12 NA = 11 b , maka proton = 20 elektron = 20 neutron = 40– 20 = 20 NA = 20 c maka proton = 11 elektron = 11 – 1 = 10 neutron = 23 – 11 = 12 NA = 11 c maka proton = 20 elektron = 20 – 2 = 18 neutron = 40– 20 = 20 NA = 20 e maka proton = 17 elektron = 17 + 2 = 19 neutron = 35– 17 = 18 NA = 17 4. Konfigurasi Elektron Konfigurasi elektron adalah susunan elektron dalam atom. Susunan ini ditentukan oleh jumlah elektron yang bergerak mengelilingi inti atom pada lintasan yang disebut kulit atom. Kulit pertama diberi nama K, selanjutnya L, M, N, dst. Aturan pengisian jumlah elektron maksimum per kullit diperkenalkan oleh Pauli, dengan memakai rumum 2n2, dimana n = kulit atom. Berikut Jumlah elektron maksimum per kulit Kulit Nomor Kulit Rumusan 2n2 Elektron Maksimum K 1 2.12 2.1 = 2 L 2 2.22 2.4 = 8 M 3 2.32 2.9 = 18 N 4 2.42 2.16 = 32 O 5 2.52 2.25 = 50 P 6 2.62 2.36 = 72 Q 7 2.72 2.49 = 98 R 8 2.82 2.64 = 128 S 9 2.92 2.81 = 162 T 10 2.102 2.100 = 200 Selanjutnya, pengisian elektron per kulit harus berdasarkan aturan Aufbau, pengisian elektron dimulai dari tingkat energi terendah ke tingkat energi tertinggi. Tata Cara Penulisan Konfigurasi Elektron 1 Ketahui dahulu nomor atom unsur 2 Tulislah perlambangan unsur dan nomor atomnya Cth. 3Li 3 Isi elekton sesuai kulit dimulai dari Kulit K 4 Kulit K harus terlebih dahulu diisi maksimum sesuai aturan Pauli 5 Jika atom memiliki lebih dari 2 elektron, maka sisa elektron dimasukkan ke kulit berikutnya sampai mencapai maksimum 6 Jika sisa elektron sesudah dimasukkan ke kuoit berikutnya tidak dapat mencapai maksimum, maka diisi dengan elektron maksimum di kulit sebelumnya 7 Selanjutnya jika kulit sebelumnya tidak memenuhi elektron maksimum, maka ditulis sebagai sisa pada kulit selanjutnya. Contoh 4 Tentukan konfigurasi elektron unsur berikut ini 1H, 3Li, 7N, 13Al, 34Se, 35Br, dan 37Rb Jawab K L M N O P 1H = 1 3Li = 2 1 7N = 2 5 13Al = 2 8 3 34Se = 2 8 18 6 35Br = 2 8 18 7 37Rb = 2 8 18 8 1 5. Elektron Valensi eV Elektron valensi adalah jumlah elektron maksimum pada kulit terluar atom Jumlah elektron pada kulit terluar/yang paling akhir ditulis pada konfigurasi elektron. Atom-atom yang memiliki elektron valensi yang sama akan memiliki sifat kimia yang relatif sama/mirip, sebab elektron valensi menentukan sifat kimia suatu atom atau cara atom bereaksi denan atom lain pada saat membentuk ikatan. Elektron valensi juga dipakai untuk menentukan/mengetahui letak Golongan suatu atom pada Tabel Sistem Periodik Unsur. Contoh 5 Tentukan konfigurasi elektron dan Elektron valensi unsur berikut ini 1H, 3Li, 7N, 13Al, 34Se, 35Br, dan 37Rb Jawab K L M N O P Elektron Valensi 1H = 1 1 3Li = 2 1 1 7N = 2 5 5 13Al = 2 8 3 3 34Se = 2 8 18 6 6 35Br = 2 8 18 7 7 37Rb = 2 8 18 8 8 Bila unsur X mempunyai 14 proton, 14 elektron dan 14 neutron. Tentukan cara menuliskan lambang unsur tersebut. Tentukan nomor atom jika suatu unsur mempunyai jumlah kulit 3 dan elektron valensi 6 RANGKUMAN 1. Banyaknya proton dalam inti atom suatu unsur dapat dilihat dari nomor atomnya. 2. Untuk atom netral jumlah proton sama dengan jumlah elektronnya 3. Namor Massa NM atau A menunjukkan jumlah nukleon proton + neutron yang terdapat dalam inti atom 4. Suatu atom disimbolkan dengan , A= Nomor Massa, Z=Nomor Atom, X=lambang Unsur 5. Elektron mempunyai massa yang sangat kecil bila dibandingkan dengan massa hidrogen yaitu sebesar massa hidrogen 6. Elektron-elektron mengelilingi inti atom dan beredar pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit atom. 7. Kulit atom dimulai dengan kulit K, L, M, N, O, P, dst. 8. Elektron maksimum yang dapat menempati kulit harus memenuhi aturan Pauli yaitu 2n2. 9. Pengisian elektron maksimum per kulit harus sesuai dengan aturan Aufbau, yaitu dimulai dari tingkat energi terendah ke tingkat energi tertinggi. 10. Konfigurasi elektron adalah adalah susunan elektron dalam atom. Susunan ini ditentukan oleh jumlah elektron yang bergerak mengelilingi inti atom pada lintasan yang disebut kulit atom. 11. Elektron valensi adalah jumlah elektron maksimum pada kulit terluar atom Jumlah elektron pada kulit terluar/yang paling akhir ditulis pada konfigurasi elektron. sumber
  1. Хр ωፑጽциτуρ θծуλирε
  2. Тазву λа кιгло
  3. ቁዮ εպукорէչа узեդቤ
Qj2Bjm9.
  • 3pwftqu88h.pages.dev/433
  • 3pwftqu88h.pages.dev/646
  • 3pwftqu88h.pages.dev/790
  • 3pwftqu88h.pages.dev/591
  • 3pwftqu88h.pages.dev/372
  • 3pwftqu88h.pages.dev/918
  • 3pwftqu88h.pages.dev/159
  • 3pwftqu88h.pages.dev/249
  • 3pwftqu88h.pages.dev/492
  • 3pwftqu88h.pages.dev/888
  • 3pwftqu88h.pages.dev/138
  • 3pwftqu88h.pages.dev/533
  • 3pwftqu88h.pages.dev/646
  • 3pwftqu88h.pages.dev/992
  • 3pwftqu88h.pages.dev/313
  • atom netral ditunjukkan oleh nomor